Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

63,8 Ton Bahan Pembuatan Bom Diangkut di Perairan Laut Bali

Amonium nitrat seberat 63,8 ton yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan bom, berhasil diamankan Operasi Patroli Laut "Jaring Wallacea".

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 63,8 Ton Bahan Pembuatan Bom Diangkut di Perairan Laut Bali
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Amonium nitrat seberat 63,8 ton yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan bom, berhasil diamankan Operasi Patroli Laut Jaring Wallacea yang diadakan oleh Bea Cukai dan aparat penegak hukum terkait. TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA 

Pihak kepolisian kini sedang memburu pelaku utama penyelundupan bahan peledak ini.

"Pelaku utama sudah terdeteksi, dan kemungkinan dalam waktu dekat ditangkap. Kami merasa prihatin karena nelayan kita diajarkan oleh para mafia melakukan penangkapan ikan dengan cara merusak ekosistem laut, khususnya terumbu karang," ujarnya.

Kalau sampai tidak dapat ditangkap, maka amonium nitrat itu bisa merusak laut yang seluas Pulau Bali.

Di Kepulauan Selayar yang awalnya merupakan penghasil ikan kerapu dan kakap sekarang sudah tidak lagi, karena terumbu karangnya telah hancur akibat penangkapan ikan dengan bom.

Para pelaku itu diduga sebagai bagian dari sindikat.

Menurutnya, penangkapan besar bahan peledak ini merupakan penangkapan untuk ketiga kalinya.

Di awal Mei 2017 ini, Bea Cukai memulai kembali dua operasi patroli laut sebagai bentuk pengamanan terhadap seluruh wilayah perairan Indonesia.

Berita Rekomendasi

Di wilayah perairan Indonesia Barat digelar Operasi Patroli Laut Jaring Sriwijaya yang menerjunkan 17 armada kapal patrol.

Wilayah pengawasannya mulai dari Perairan Aceh-Belawan, Tanjung Balai Asahan-Tanjung Sinaboy, Tanjung Parit-Batam, Tanjung Pinang-Perairan Sumatera Bagian Selatan, sektor laut Natuna hingga wilayah Perairan Kalimantan Bagian Barat.

Sedangkan di wilayah perairan Indonesia Tengah dan Timur, Bea Cukai menggelar Operasi Patroli Laut Jaring Wallacea dengan menerjunkan 6 kapal patroli dan 2 kapal cadangan.

Operasi Patroli Laut ini merupakan upaya nyata Bea Cukai dalam memperketat pengawasan terhadap upaya penyelundupan barang ekspor, barang yang terkait terorisme, serta pelanggaran yang dapat merusak sumber daya alam.

Wilayah pengawasan Patroli Laut Jaring Wallacea mencakup perairan Kalimantan Bagian Timur, Sulawesi, Halmahera, Banda, Bali, Arafura, hingga perairan utara Papua. (zae/beacukai.go.id)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas