'Aku Ingin Cium Adikku untuk yang Terakhir'
Dengan wajah pilu dan tubuh lemas, perempuan itu bersandar pada tiang depan rumah setelah melewati ritual lewat di bawah kolong peti jenazah.
Editor: Dewi Agustina
Teguh diperkirakan meninggal sekitar pukul 07.00 WIB, Senin (15/5/2017) setelah menembak kepalanya dengan revolver.
Begitu setidaknya isi laporan yang disampaikan anggota dalam upacara pemakaman dinas kepolisian, Selasa (15/5/2017).
Sejam setelah peristiwa mengenaskan tersebut, Ruslan baru mendapat kabar.
"Jam delapan pagi. Kabar dari istrinya, dia (menghubungi) lewat pamannya. Baru dari pamannya di sampaikan ke sini," imbuhnya.
Istri Teguh, Dahlia Indah Puspita, mencoba tegar selama proses pemakaman.
Mengenakan pakaian berwarna cerah dan berjilbab hitam, ia memperlihatkan raut muka tegar.
Dahlia baru menangis ketika peti jenazah sang suami dikuburi tanah. Selama itu, ia menutup wajah dengan kerudung dan handuk kecil.
Ketegaran serupa ditunjukkan Bintang Afansa, anak sulung Teguh.
Bocah yang baru lulus sekolah menengah atas itu tampak kuat selama pemakaman.
Dia juga turun ke dalam liang lahat membantu proses pemakaman.
Bintang tampak ingin menangis sesaat sebelum meninggalkan TPU.
Selain Bintang, Teguh meninggalkan satu anak lain yang masih menempuh pendidikan anak usia dini, yakni Surya.
Di mata keluarga besar, Teguh adalah sosok yang tak neko-neko.
"Kalau pulang, dia tidak pernah ke mana-mana," kata Trimurti (65), bibi Teguh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.