Komisi Hukum DPR Soroti Minimnya Petugas Rutan Sialang Bungkuk
Komisi III DPR RI menyoroti tak seimbangnya petugas Rumah Tahanan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, dengan jumlah warga binaan.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Komisi III DPR RI menyoroti tak seimbangnya petugas Rumah Tahanan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, dengan jumlah warga binaan.
Kenyataan yang menurut komisi bidangi hukum ini menjadi salah satu faktor kaburnya ratusan tahanan pada Jumat (5/5/52017) lalu, dengan didahului kerusuhan.
"Harus diakui jumlah petugas tidak sebanding dengan jumlah tahanan yang ada. Saya pikir itu juga menjadi permasalahan pada setiap rutan dan lapas diseluruh Indonesia," terang ketua rombongan Komisi III, Nasir Djamil, usai meninjau Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Selasa (16/5/2017).
Komisi III DPR akan menyampaikan rekomendasi terkait penambahan petugas atau sipir tahanan ke Kementerian Hukum dan HAM.
Selain itu persoalan regulasi yang mengatur juga turut memicu tahanan seperti tidak memiliki masa depan.
"Tahanan seperti putus asa yang kemudian memicu tahanan mudah untuk diprovokasi," papar politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Persoalan lain yang juga menjadi catatan komisi III adalah penambahan bangunan rutas dan lapas di seluruh Indonesia.
"Ini (penambahan bangunan) harus diselesaikan secara menyeluruh (seluruh Indonesia)," ujar dia.
Terpisah, Plh Kepala Rutan Sialang Bungkuk, Azhar, mengakui minimnya jumlah petugas di rutan menjadi kendala tersendiri. Ia memastikan akan mengevaluasi soal petugas rutan.
"Kita juga kumpulkan beberapa petugas dari berbagai instasi dan unsur. Ada dari bappas, lapas, dokter, dan undur lainnya hingga mencapai 30 orang. Petugas ini kemudian kita maksimalkan," ungkap Azhar.
Selain itu sebanyak 60 tahanan pendamping juga dibentuk untuk membantu pelayanan di rutan.
"Dibagi pada beberapa pekerjaan. Seperti melakukan pembersihan, untuk urusan dapur sampai untuk membantu keluarga tahanan yang menjenguk, klinik dan mengatur untuk ibadah tahanan," papar Azhar.
Selain memaksimalkan keberadaan petugas, menurut Azhar sikap petugas rutan juga dievaluasi.
"Jadi lebih santu namun tetap tegas pada hal yang tidak diperbolehkan. Bukan berarti memberikan kelonggaran," ujar dia.
Sampai Selasa (16/5/2017) sebanyak 323 tahanan yang sudah ditangkap dan menyerahkan diri.
Sebanyak 125 orang masih dalam pencarian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.