Telepon Petugas Jasa Raharja Jateng Seketika Buat Sumitra Lemas
Terkesiap Sumitra menerima kabar duka anakny ameninggal dari telepon petugas Jasa Rajarja Jawa Tengah pada Selasa (16/5/2017).
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWS.COM, BABAKAN MADANG - Terkesiap Sumitra menerima telepon dari orang yang mengaku petugas Jasa Rajarja Jawa Tengah pada Selasa (16/5/2017).
Orang asing yang meneleponnya itu membawa kabar duka. Dari balik telepon Sumitra menerima kabar putrinya, Mita Sumiati (18), meninggal setelah bus rombongan study tour SMK Panca Karya, Citeureup, Kabupaten Bogor ke Yogyakarta kecelakaan di Magelang.
Mita satu dari tiga siswa SMK Panca Karya yang meninggal dalam kejadiaan nahas itu. Selain Mita ada Rendi Ferdiansyah (18) dan Sarifah Nurjanah (18).
Baca: Ibu Korban Berteriak Histeris Tahu Anaknya Korban Kecelakaan Bus di Magelang
Baca: Korban Kecelakaan Maut Bus Study Tour Tak Sempat Pamit dengan Ayahnya
Baca: Sebelum Tabrak Musala dan Bengkel, Bus Berulangkali Terguling
Seketika tubuh Sumitra lemas dan menangis. "Saya dikabari anak saya meninggal dunia," cerita Sumitra yang menerima telepon petugas Jasa Raharja saat mendatangi sekolah.
Meninggalnya Mita menyebabkan kesedihan mendalam bagi Sumitra dan keluarganya. Dia meminta pertanggungjawaban pihak sekolah yang membawa anak perempuannya bersama rombongan ke Jawa Tengah.
"Saya minta pertanggungjawaban pihak sekolah, saya tidak mau tahu, anak saya ada di rumah saya lagi," Sumitra menegaskan.
Mita merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Di mata Sumitra, Mita dikenal sebagi anak yang baik dan suka bantu-bantu pekerjaan rumah.