Mutoharoh Dihabisi Pria yang Dikenalnya di Facebook, Begini Kisahnya
Meski perkenalannya melalui facebook, keduanya terhitung masih sekampung dengan korban di Pemalang
Editor: Eko Sutriyanto
Slamet mengaku tidak ada niatan sama sekali untuk menggauli korban.
"Tidak tau tiba tiba dia marah. Bilang ini kok lama sekali, ternyata dia nunggu pelanggan. Saya emosi dimarahin dia, reflek mau saya tampat tapi dia mengelak. Disitu saya dikatain dan kemaluan saya ditendang," katanya.
Emosi diperlakukan seperti itu, Slamet lalu mencekik korban hingga mulut dan hidungnya mengeluarkan darah.
Dalam keadaan panik, Slamet mengaku sekali lagi mencekik dan memukul korban hingga korban meninggal dunia.
"Saya cekik lagi, lalu pukul kepalanya. Setelah itu celananya saya buka karena ada darah, saya cuci tangan terus tinggal pergi," katanya.
Slamet keluar dari hotel sekitar pukul 15.00 sambil membawa barang korban berupa sepeda motor, dompet dan handphone.
Slamet pergi ke rumah rekannya di Kabupaten Pekalongan.
Di rumah temannya, Slamet sempat mencuci sweaternya yang terkena darah korban.
"Kami tangkap sekitar pukul 02.00 dini hari di rumah temannya," kata Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Agung Ariyanto.
Barang milik korban yang dibawa pelaku juga ditemukan di rumah teman Slamet.
Saat ini penyidik Polres Pekalongan masih mendalami keterangan Slamet.
Jenazah korban telah diambil pihak keluarga dan dimakamkan di Pemalang.
"Sementara kami kenakan pasal 339 KUHP juncto pasal 339 KUHP. Ancaman hukumannya seumur hidup," kata Agung.