Kena Sabet Celurit di Kepala, Petani Tembakau Masih Sempat Telepon Adiknya
Masih sempat Busantah (40) menelepon adik perempuannya, Masani (25), meski tergolek bersimbah darah di jalan Desa Manding Daya, Sumenep.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Moh Rivai
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Masih sempat Busantah (40) menelepon adik perempuannya, Masani (25), meski tergolek bersimbah darah di jalan Desa Manding Daya, Sumenep.
Ia tersentak laju motornya pada Senin (22/5/2017) sekitar pukul 07.45 WIB diadang Asnawi, warga Desa Legung Timur. Ia berdua bersama seorang temannya.
Tanpa basa-basi Asnawi menyabetkan celuritnya ke tubuh Busantah hingga terkapar namun masih sadarkan diri dan sempat menelepon meminta pertolongan.
Petani tembakau ini mengalami luka robek di kepala samping kanan, kiri, atas, belakang, tangan kanan, pergelangan tangan kiri, leher, bahu kiri, siku kiri, dan jempol kaki kiri.
"Pelaku yang dibantu temannnya terus menyabetkan celuritnya ke kepala korban dan tangannya hingga penuh luka dan akhirnya korban tersungkur," papar Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Suwardi.
Setelah jatuh tersungkur, Asnawi dan rekannya kabur. Tak lama Busantah menelpon Masani datang bersama keluarganya ke lokasi dan segera melarikan korban ke Rumah Sakit Dr H Moh Anwar Sumenep.
Polisi masih memburu para pelaku. Dari lokasi kejadian polisi mengamankan barang bukti sebuah telepon seluler merek Samsung model sm-8109E warna putih diduga milik pelaku.
Beredar kabar korban dianiaya atas dugaan berselingkuh. Dugaan ini yang membuat pelaku dendam sehingga membabibuta melukai korban dengan celurit.
"Tetapi motif yang sebenarnya nanti, setelah korban sudah bisa dimintai keterangan dan pelaku ditangkap," Suwardi menegaskan.
Berita ini telah dipublikasikan Surya dengan judul: Diduga karena Perselingkuhan, Petani Tembakau di Sumenep Dicelurit hingga Luka Parah