Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Truk Bertonase Berderet Mengantre di Atas Jembatan, Jembatan Kotabaru Terancam Runtuh

Kerusakan ruas Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) di Jembatan Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, OKU Timur makin memprihatinkan

Editor: Sugiyarto
zoom-in Truk Bertonase Berderet Mengantre di Atas Jembatan, Jembatan Kotabaru Terancam Runtuh
SRIPO/EVAN HENDRA
BERLUBANG– Ruas jalan Negara yang mengalami kerusakan cukup parah tepat di sambungan jembatan yang sangat membayakan. 

TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA – Kerusakan ruas Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) di Jembatan Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, OKU Timur makin memprihatinkan.

Kerusakan badan jalan yang memanjang tepat di sambungan jembatan semakin dalam dan hampir memakan seluruh badan jalan.

Kondisi tersebut selain membahayakan pengendara juga membahayakan jembatan tersebut mengingat jalan tersebut merupakan satu-satunya akses untuk menyeberangi sungai Komering.

Akibat kerusakan jalan tersebut puluhan kendaraan bertonase lebih dari 30 Ton yang mengangkut batu bara mengantre di jembatan tersebut yang tentu saja menjadikan kondisinya semakin membahayakan.

"Lama-lama jika setiap hari mobil harus lambat dan mengantre panjang diatas jembatan dengan tonase diatas 30 ton jembatan ini akan rubuh. Lubang yang memotong sambungan jembatan sangat tajam dan membahayakan semua kendaraan," ungkap Edwar (28) pengendara yang terpaksa mengantre untuk melintas dijembatan tersebut karena terjadi kemacetan Senin (22/5).‎

Menurut Edwar, kerusakan jalan yang merupakan penghubung jembatan tersebut semakin hari semakin parah dengan lubang menganga hampir memotong semua badan jalan.

Kondisi tersebut menyababkan kendaraan yang melintas harus berhenti dan melaju dengan pelan.

BERITA TERKAIT

Kondisi tersebut tentu saja membuat kendaraan lainnya yang ada di belakang terpaksa mengantre sehingga memenuhi jembatan.

“Kendaraan kerap mengantre untuk melintasi jalan berlubang tersebut sehingga menyebabkan kendaraan menumpuk diatas jembatan. Kalau kendaraan pribadi tidak masalah, setiap hari ratusan kendaraan batu bara dengan tonase diatas 30 ton melintas dan mengantre di jembatan tersebut,” katanya.

Sedangkan Irul, warga lainnya mengaku pernah terjerembab dan hampir mengalami kecelakaan ketika akan melintas di ruas jalan tersebut.

Dirinya mengaku melaju dengan kecepatan sedang mengikuti mobil yang ada di depannya.

Ketika tiba di sambungan jembatan dengan lubang yang sangat dalam membuatnya terkejut dan refleks menarik rem.

Namun karena kondisi sudah sangat dekat membuatnya nyaris terjatuh dan ditabrak oleh mobil yang ada di belakang.

“Banyak kecelakaan di lokasi tersebut. Apalagi jika mereka yang baru mengetahui. Baik dari arah baturaja maupun sebaliknya jika tidak hati-hati semuanya berpotensi mengalami kecelakaan karena kerusakannya sudah hampir seluruh jalan,” katanya. (EDITOR:DIW)

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas