Satgasus Endus Lokasi Diduga untuk Pesta Seks Kaum LGBT di Jabar
Kapolda Jabar memastikan sudah mengendus lokasi mencurigakan diduga untuk pesta seks kaum LGBT.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Sayrif Abdusalam
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polda Jawa Barat membentuk satuan tugas khusus untuk menangani aktivitas menyimpang kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender di Jawa Barat.
Pembentukan satgasus ini untuk mencegah pesta seks pria gay atau homo di sebuah tempat fitnes di Kepala Gading, Jakarta Utara, terjadi di Jabar.
Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan mengatakan satgasus ini dipimpin Dirkrimum Polda Jabar. Ada dalam tim unsur kepolisian, pemerintah daerah, dan TNI.
"Selain tempat hiburan, tim akan menyasar mal, tempat fitnes, salon, atau rumah untuk kegiatan khusus," kata Anton di Polda Jabar pada Rabu (24/5/2017).
Polda Jabar tengah mencurigai sejumlah pergerakan menyimpang kaum LGBT di Jabar namun ia enggan lokasinyat.
Adanya satgasus ini Anton berharap kaum LGBT mengurungkan niatnya untuk menggelar pesta yang meresahkan masyarakat.
"Kami sedang menyoroti secara khusus di lapangan mau pun melalui teknologi. Pergerakan dapat kami lacak melalui handphone dan jaringannya," beber dia.
Ia meminta masyarakat yang mencurigai kegiatan mencurigakan segera melapor. "Ini bukan hanya dilarang agama, namun juga norma dan etika," tegas Anton.
Kepala Bidang Advokasi Hubungan Antarlembaga Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar, Umar Chalik, mengatakan pihaknya belum menemukan indikasi kegiatan menyimpang.
"Kita memang agak kesulitan memantau tamu-tamu yang datang, apakah LGBT atau bukan. Tapi yang jelas, selama ini belum ada kegiatan berbau LGBT yang terbuka dilaksanakan di hotel-hotel yang kami pantau," kata Umar.
PHRI Jabar terus memantau hotel dan restoran, serta melakukan pembinaan dan imbauan. Selama Ramadan ini, contohnya, PHRI Jabar melakukan safari ramadan, berkeliling ke hotel-hotel melakukan pengajian dan buka puasa bersama.
"Kita harus bisa lebih waspada. Agak sulit memang PHRI melakukan pengawasan dalam hal ini karena masih banyak hotel melati yang belum jadi anggota kita," ujar dia.