Polisi Keliling Kampung Antisipasi Aksi Teror
Pendataan yang dilakukan Bhabinkamtibmas diperlukan untuk membatasi ruang gerak kelompok teror
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, pihaknya melalui Satuan Bhabinkamtibmas melakukan aksi keliling kampung untuk mengantisipasi aksi teror yang belakangan ini meresahkan masyarakat.
Adapun tujuan ke kampung-kampung ini berkordinasi dengan kepala desa/lingkungan dan murah terhadap pendatang baru.
"Tugasnya Bhabinkamtibmas memang begitu. Mereka kordinasi dengan kepala lingkungan, kepala desa dan lurah untuk memantau pendatang atau pendidik baru di tiap wilayah," kata Rina, Jumat (26/5/2017) sore.
Pendataan yang dilakukan Bhabinkamtibmas, kata Rina, sangat diperlukan untuk membatasi ruang gerak kelompok teror.
Kemudian, aksi keliling kampung ini juga diperlukan dalam melakukan sosialisasi terhadap masyarakat.
"Pak Kapolda juga berpesan pada seluruh jajaran untuk tetap melakukan patroli skala besar. Kemudian, Bhabinkamtibmas juga harus bekerjasama pada Bhabinsa dalam hal pendataan warga," pungkasnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Berkarya Sumatera Utara, Rajamin Sirait menilai, pengawasan seharusnya tidak hanya dilakukan di tingkat lingkungan.
Tiap-tiap objek vital juga harus dipantau kondisinya.
"Beberapa objek vital yang perlu di pantai itu misalnya pelabuhan, bandara dan terminal. Bisa saja orang-orang yang diduga berpaham radikal ini masuk dengan bebas lewat akses umum tersebut," kata Rajamin.
Ia memberi contoh, di negara Singapura, pengawasan begitu ketat dilakukan di bandara dan pelabuhan.
Tujuannya, kata Rajamin, menghempang pelaku-pelaku teror yang bakal masuk ke negaranya.
"Indonesia juga harusnya demikian. Apalagi ISIS sudah mengklaim bahwa bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur itu adalah ulah mereka," katanya.
Jangan sampai, lanjut Rajamin, para pelaku teror ini masuk ke Sumatera Utara karena masyarakatnya heterogen yang hidup saling berdampingan penuh damai.
"Saya juga prihatin dengan stigma buruk yang dilekatkan pada satu agama terkait aksi teror ini. Untuk merubah ini semua, perlu peran aktif tokoh-tokoh agama dalam mendampingi dan memberikan pandangan kepada masyarakat khususnya kalangan muda yang sangat gampang dicekoki dengan hal-hal negatif," pungkas Rajamin.(Ray/tribun-medan.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.