Sandra tak Henti Ciumi Jenazah Ridel Putranya yang Tewas Tertembak Senapan Angin
Meski berat, namun Sandra harus melepaskan kepergian anaknya tersebut, beberapa warga yang hadir juga berusaha menenangkan Sandra
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado
TRIBUNNEWS.COM, TONDANO - Sandra Sanger tak hentinya menangis dan menciumi anaknya Ridel Rorong sebelum peti jenazah ditutup, di rumah duka desa Raringis, Jumat 26/5).
Bocah 1,6 tahun yang meninggal akibat terkena peluru senapan angin tersebut dimakamkam di pemakaman desa Raringis siang tadi.
Sebelum dimakamkan, terlebih dahulu digelar ibadah baik di rumah duka maupun di kubur. Semua kerabat dan keluarga korban hadir.
Tangisan terdengar saat peti hendak ditutup, Sandra terdengar menangis tanpa henti seakan tak mau melepas kepergian sang anak.
"Ridel so nda mo ketemu dengan mana deng papa, Ridel somo sama-sama dengan Tuhan Yesus," ujarnya sambil menangis. Ia bahkan sempat pingsan beberapa kali.
"Mama deng papa so nda mo lia-lia pa Ridel, sekarang Ridel so sama-sama dengan Tuhan Yesus, Dia yang mo jaga pa Ridel sekarang," ujarnya terbata-bata.
Meski berat, namun Sandra harus melepaskan kepergian anaknya tersebut, beberapa warga yang hadir juga berusaha menenangkan Sandra.
Hujan deras sempat mengguyur saat jenazah Ridel akan dibawa ke pemakaman, namun tak lama kemudian hujan berhenti dan jenazah dibawa ke pemakaman menggunakan kereta jenazah.
Pada kesempatan tersebut turut hadir Kapolsek Langowan Barat Iptu Stenly Karoua dan hukum tua desa Raringis Benny Sumual.
Hukum tua menyampaikan, dengan kejadian ini menjadi pelajaran untuk masyarakat agar lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan senapan angin dan harus dalam kondisi yang sehat.
"Kami nanti akan melakukan pendataan terhadap warga yang memiliki senapan angin, sebab di desa kita Raringis ini banyak sekali warga yang memiliki senapan angin karena pekerjaan berburu tikus," jelasnya. (nie)