Geledah Rumah Kontrakan di Kampung Parunghalang, Densus Sita Buku Rekening
Densus 88 bersama Polda Jawa Barat menyita sejumlah data dari rumah kontrakan yang ditinggali A, terduga teroris bom bunuh diri di Kampung Melayu.
Editor: Dewi Agustina
Dedi mengatakan tidak ada gerak gerik yang mencurigakan dari menantunya tersebut. Walaupun terkadang, A pergi untuk mengantarkan cucunya sekolah pesantren di Bogor, Jawa Barat.
"Tidak pernah dia (A) pergi keluar rumah lama, misalnya seminggu pergi enggak pulang, biasanya juga suka ada di rumah, apalagi kalau dihubungkan dengan bom di Kampung Melayu, ketika itu terjadi dia ngobrol dengan saya di rumah," ujarnya.
Saat disinggung apakah ada perubahan yang mencolok, terutama dari segi religiusitas menantunya, Dedi mengamininya.
"Ya bedanya dulu dia pengangguran, kemudian belajar ke pondok bersama Aa Gym, di sana dia diberi ilmu dan bekerja di apotik 24 jam, kemudian keluar karena apotiknya tidak ada izin usaha, kemudian beralih ke karpet sejak empat tahun yang lalu," katanya
Dedi sendiri 80 persen yakin jika menantunya tidak terlibat dalam jaringan terorisme, pasalnya 20 persen lagi tidak kelihatan aktivitasnya.
"Dia selalu ada di rumah, paling mengantarkan karpet ke Pangalengan, Cimahi, saya selalu memantau," katanya.
Saat ditanya mengenai lokasi Tita, Dedi mengatakan bahwa anaknya tersebut tengah menjalani pemulihan karena sakit jantung.
Kutuk Pelaku
Bupati Bandung, Dadang M Naser, mengutuk aksi bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu beberapa waktu lalu.
Ia geram, karena aksi tersebut secara tidak langsung menodai dan tidak sesuai dengan ajaran Islam.
"Itu bukan jihad tapi jahat, agama Islam tidak mengajarkan seperti itu. Islam tidak memaksakan kehendak dengan melakukan perbuatan jahat. Ini yang mencoreng nama baik Islam, tidak boleh terjadi dan harus disadari oleh semua umat Islam," ujar Dadang kepada wartawan di Soreang, kemarin.
Terkait dengan salah satu warganya yang diduga terlibat dalam aksi peledakan bom bunuh diri, Dadang sangat menyayangkan hal tersebut.
Ia meminta masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitarnya. Apalagi ketika ada pendatang baru.
"Masyarakat termasuk ormas, LSM dan lainnya harus peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Apalagi kalau ada pendatang baru yang menetap dilingkungannya dan terlihat eksklusif atau tertutup, jangan acuh tapi perhatikan sama-sama, tanyakan identitasnya," kata Dadang.
Dadang mengatakan, salah satu antisipasi yang efektif menangkal aksi terorisme, adalah dengan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Termasuk, menanyakan dan mencatat identitas pendatang baru di lingkungannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.