Lumpur Lapindo Masuk Nominasi Anugerah Pesona Indonesia Award 2017
Di luar segala permasalahan ganti rugi yang belum usai, lumpur Lapindo ternyata masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia Award (APIA) 2017.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Di luar segala permasalahan ganti rugi yang belum usai, lumpur Lapindo ternyata masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia Award (APIA) 2017.
Tak hanya lumpur Lapindo, sentra kulit Intako pun juga menjadi perwakilan Kota Delta dari event yang diselenggarakan oleh situs ayojalanjalan.com ini.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo, Djoko Supriyanto, mengatakan lumpur Lapindo masuk dalam kategori Wisata Terunik, sementara Intako masuk kategori Wisata Belanja. Lumpur Lapindo dan Intako harus bersaing dengan masing-masing 10 nominasi lainnya se-Indonesia.
"Terlepas dari permasalahan ganti rugi, lumpur Lapindo dianggap sebagai destinasi wisata yang unik pada ajang ini, sehingga masuk nominasi. Bersama Intako, tentu ini akan meningkatkan potensi wisata Kota Delta," kata Djoko, Selasa (30/5/2017).
Djoko menuturkan pihaknya baru kali pertama berpartisipasi. Pemenang acara ini diambil dari vote masyarakat luas melalui SMS maupun klik di website penyelenggara hingga akhir Oktober mendatang.
Untuk mencari dukungan masyarakat, Djoko menggelar agenda-agenda khusus di lumpur Lapindo maupun Intako. Dicontohkan, pihaknya akan memberikan diskon khusus bagi masyarakat yang berbelanja di Intako dengan menunjukan SMS dukungan lumpur Lapindo dan Intako di APIA 2017 ini.
"Kami juga akan gelar event di lumpur, baik itu olahraga maupun acara lainnya," ujarnya.
Sekretaris Intako, Andreas W, menyatakan pihaknya siap memberikan diskon khusus APIA bagi masyarakat yang berbelanja di semua outlet Intako.
"Sebagai ikon kerajinan kulit di Jatim, tentu kami dukung event ini. Produk-produk yang kami miliki berstandar internasional," imbuh Andreas.
Humas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS), Hengky Listria Adi, menambahkan kawasan lumpur sudah bukan lagi hal yang menyeramkan. Pihaknya bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk warga korban lumpur unuk membentuk areal lumpur ini menjadi kawasan geowisata.
"Lumpur Sidoarjo ini merupakan kejadian yang unik dan langka di dunia. Kami tengah mengembangkan konsep agar bisa menjadi kawasan geowisata menarik," tandas Hengky.
Hengky mengungkapkan kunjungan masyarakat ke tanggul lumpur per hari mencapai ratusan orang. Jumlah itu meningkat di akhir pekan menjadi lebih dari 1.000 orang.
"Wisatawan yang ingin ke Bromo, Semeru, Malang, atau lainnya pasti mampir dulu ke tanggul lumpur," ungkapnya.
Hengky menerangkan kawasan lumpur membentuk dunia sendiri. Ada beberapa pulau yang terbentuk dari sedimentasi lumpur. Pulau-pulau tersebut diklaim memiliki potensi wisata.
"Belum lagi kandungan lumpur mengandung banyak mineral yang bisa dimanfaatkan oleh para peneliti. Lumpur Sidoarjo memang menjadi tempat yang unik," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.