Beredar Foto-foto Kondisi Pesawat Sriwijaya Air Usai Over Run di Bandara Rendani
Pada saat kejadian, hembusan angin terpantau kalem, jarak pandang 6 km, namun runway basah karena hujan.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat boeing B737-300 registrasi PK-CJC dengan Flight Number SJ 570 milik Sriwijaya Air mengalami overrun saat mendarat di Bandara Rendani, Manokwari, Rabu (31/5/2017).
Dari data laporan sementara, pesawat dengan rute Sorong-Manokwari (SOQ-MKW) yang diawaki Pilot in Command (PIC) Capt itu mengalami overrun pada pukul 09.10 WIT.
Dedi Herdiansyah, Co-pilot (FO) Tonny Febrianto dan cabin crew adalah Ayu Wandira, Dwi Puspasari, Brigita dan Helbrima tersebut mengalami overrun pada saat mendarat (landing) dalam kondisi hujan.
Foto-foto pascakejadian tersebut sempat beredar, seperti yang diterima Tribunnews.com berikut ini.
Pada saat kejadian, hembusan angin terpantau kalem, jarak pandang 6 km, namun runway basah karena hujan.
Pesawat dilaporkan mendarat (landing) normal namun kemudian meluncur ke luar runway.
Pesawat membawa penumpang yang berjumlah 146 orang terdiri dari 139 dewasa, 4 anak-anak dan 3 bayi.
Semua kru dan penumpang dilaporkan selamat dan saat ini tengah dalam penanganan tim kesehatan di Bandara.
Bandara Ditutup Sementara
Bandara Rendani Manokwari, Papua ditutup sementara hingga pukul 09.00 UTC (18.00 WIT), Rabu (31/5/2017).
Penutupan bandara dari aktivitas penerbangan karena pesawat Boeing B737-300 yang dioperasikan maskapai Sriwijaya Air mengalami overrun dan menutup runway bandara tersebut.
"Bandara kami tutup sementara, penutupan tersebut untuk memberikan kesempatan pada petugas dan Tim dari KNKT dalam proses evakuasi pesawat ke tempat yang lebih aman dan tidak mengganggu operasional penerbangan. Kami sudah menerbitkan Notam untuk hal tersebut," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, M Pramintohadi Sukarno, dalam keterangan tertulis.
Menurut Pramintohadi, saat ini pihak bandara dan pihak-pihak terkait sedang melakukan proses evakuasi pesawat tersebut dan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara segera lakukan investigasi untuk mengambil langkah koreksi (corrective action).
Selanjutnya Tim KNKT akan lakukan investigasi untuk menemukan penyebab kecelakaan.
"Terkait hal tersebut, kami mengimbau kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan antisipasi dan melakukan pelayanan kepada penumpang yang terdampak delay dengan sebaik-baiknya sesuai peraturan yang berlaku," ujarnya lagi.(*)