Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indira Astari Pilih Gantung Sebagai Cara Cepat Akhiri Hidupnya

Saya lalu hubungi dia pakai Whats App dan mengatakan ingin ke kampus untuk bertemu karena sebentar lagi dia akan ikut KKN

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Indira Astari  Pilih Gantung Sebagai Cara Cepat  Akhiri Hidupnya
Net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Ketika mendengar Max Patone, terus mengetuk pintu kos anaknya, Jumat (2/6) di kelurahan Kleak Kecamatan Malalayang siang tadi, Fadli Rahman pun terketuk hatinya untuk membantu.

"Saya tanyakan ada apa pak? Terus bapak bilang ini kamar anak saya tapi dia tidak buka pintu," kata Fadli menjelaskan.

Tak lama kemudian ia pun ikut membantu, tapi tak kunjung terbuka.

"Akhirnya saya putuskan masuk melalui kamar sebelah dan masuk melalui plafon," urai dia.

Setelah berusaha sekitar satu jam, Fadil pun berhasil masuk.

Namun sebelum turun dari plafon Fadli sangat terkejut mendapati Jenazah Indira Astari Patone gantung diri di tali berwarna biru di depan kamar mandinya.

Berita Rekomendasi

"Tangan saya langsung lemas, saya turun dan cepat-cepat buka pintu," aku dia.

Tak lama kemudian, Fadli mendengar sang ayah histeris dan terus memanggil nama anaknya.

"Bapak itu terus menangis dan panggil-panggil nama Indira," ucap dia.

Dari pengakuan sang ayah di Polsek Malalayang, awalnya ia menghubungi datang ke Manado untuk berobat di salah satu dokter.

"Saya lalu hubungi dia pakai Whats App dan mengatakan ingin ke kampus untuk bertemu karena sebentar lagi dia akan ikut KKN," ujar pria 52 tahun itu.

Namun saat dikampus, Max mengaku tak menemukan buah hatinya tersebut.

Tak lama kemudian dia pun langsung menuju kos-kosan milik anaknya.

"Saya panggil-panggil tapi tak ada jawaban, saya langsung minta bantuan anak-anak kos sebelah untuk membuka pintu," jelasnya.

Max juga tak menyangka bahwa sang anak akan mengakhiri hidupnya seperti ini.

"Tak ada dalam benak saya kalau semuanya akan seperti ini," ujar dirinya.

Kapolsek Malalayang Kompol I Made Sumadiya ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Kami belum bisa pastikan motifnya apa? Tapi yang jelas tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh korban, saat ini korban sudah kami serahkan ke pihak keluarga," tandas Kapolsek. (nie)

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas