Ngabuburit Kebangsaan di Tugu Muda Kota Semarang
Alunan lagu Tanah Airku menggema di tengah kerumunan warga saat Romo Aloysius Budi Purnomo mulai memainkan saksofon.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hermawan Handaka
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sejumlah tokoh lintas agama menggelar Ngabuburit Kebangsaan di Tugu Muda Kota Semarang dengan khidmat, Kamis 1 Juni 2017 dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila.
Alunan lagu Tanah Airku menggema di tengah kerumunan warga saat Romo Aloysius Budi Purnomo mulai memainkan saksofon.
Meski sedang hujan deras, mereka melanjutkan acara dihadiri muda-mudi di Kota Semarang.
Harjanto Halim owner Marimas yang turut hadir dalam acara "Ngabuburit Kebangsaan" menekankan akan pentingnya arti Pancasila.
"Calon pegawai Marimas harus hafal Pancasila, Lagu Indonesiai Raya, dan menghormati sang Merah Putih," kata Harjanto Halim disambut sorak tawa warga yang menghadiri acara Hari Lahir Pancasila.
Indonesia, lanjut Hajanto, adalah bangsa yang kuat, bangsa yang besar dengan beraneka ragam suku, budaya dan agama.
Sebagai bagian dari warga bangsa, ia mengingatkan kembali pentingnya menjaga kebhinekaan dan hilangkan konflik yang mengatasnamakan golongan atau kelompok tertentu.
"Keberagaman ini adalah takdir Allah. Bahwa Allah menciptakan berbangsa untuk saling menghormati bukan memusuhi," tambah Gus Ubaidillah Achmad yang membacakan puisi.(*)