Reaksi Risma terkait Rencana DPC PDIP Mendaftarkannya Jadi Calon Gubernur Jawa Timur
Tri Rismaharini tak mau berkomentar soal hasil rapat DPC PDIP Kota Surabaya yang akan mencalonkan dirinya dalam bursa bakal calon gubernur Jawa Timur.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak mau berkomentar soal hasil rapat DPC PDIP Kota Surabaya yang akan mencalonkan dirinya dalam bursa bakal calon gubernur Jawa Timur.
"Hmm..," katanya tanpa bicara, saat ditemui di Lobi Balai Kota Surabaya usai acara menyambut juri Kota Layak Anak, Sabtu (3/6/2017).
Risma hanya tersenyum kecut dan tidak mau berkomentar soal keputusan dalam rapat terbatas DPC PDIP tersebut.
Ia menolak menjawab dan langsung balik badan, berlalu menuju kembali ke ruangannya di lantai dua.
Saat ditanya apakah sudah ada komunikasi dari DPC, Risma juga melakukan aksi bungkam.
Sebelumnya, Sekretaris DPC Kota Surabaya Syaifuddin Zuhri mengatakan DPC PDIP sudah menyelenggarakan rapat untuk mencari kader yang akan dicalonkan dari DPC ke bursa Pilgub Jawa Timur.
Baca: Suasana di Lokasi Pembunuhan Aiptu Jakamal Tarigan Masih Mencekam
DPC PDIP Surabaya akan mendaftarkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur di Kantor DPD PDIP Jatim pada pekan depan.
"Hasil rapat partai yang digelar pada Jumat malam ini memutuskan DPC PDIP Surabaya mengusulkan Risma sebagai bakal calon Gubernur Jatim lewat PDIP. Pekan depan kami akan ambil formulir pendaftaran untuk Bu Risma," kata pria yang juga anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya ini.
Ipuk, begitu ia biasa disapa, menyebutkan DPC mengusulkan Risma lantaran ia dianggap sebagai kader terbaik.
Selain itu kinerja Risma dalam memimpin Surabaya pun tidak perlu diragukan lagi.
Menurut dia, dasar pertimbangan mengusulkan Risma tersebut karena berdasarkan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD PDIP Jatim meminta semua DPC PDIP se-Jatim mengusulkan kader PDIP yang dianggap mempunyai potensi untuk bisa mengikuti kontestasi di Pilgub Jatim.
Terlebih, saat ini hasil survei Risma juga sudah tinggi.
Di beberapa hasil survei, wali kota Surabaya yang menjabat di periode kedua ini juga melebihi Khofifah Indar Parawansa.
Saat ditanya, apakah PDIP Surabaya sudah melakukan komunikasi dengan Risma terkait setuju dan tidaknya maju di Pilgub Jatim, Ipuk mengatakan Risma sebagai kader PDIP tentunya akan mematuhi apa yang diperintahkan partai.
"Bu Risma tidak punya hak menolak atau mengiyakan. Partai punya pertimbangan lain baik dari hasil survei dan kajian tertentu sebagai penentu memberikan rekomendasi," katanya.
PDIP membuka pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur Jatim periode 2019-2024 pada 1 sampai 14 Juni 2017 untuk tahap pengambilan formulir, dan 15-30 Juni 2017 untuk pengembaliannya.