Rampok Sadis Juragan Sembako di Tengah Jalan Segera Polisi Tangkap
Polisi mendapat titik terang mengungkap kasus perampokan yang menewaskan Hong Gun (42), pemilik toko Sembako Bintang Rejeki.
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polisi mendapat titik terang mengungkap kasus perampokan yang menewaskan Hong Gun (42), pemilik toko Sembako Bintang Rejeki.
Identitas satu dari sekian perampok sudah polisi kantongi. Komplotan rampok merampas uang milik istri juragan sembako saat korbannya keluar dari toko mereka di Jalan Kapas Krampung, Surabaya, Jumat (12/5/2017).
Pelaku yang sudah diketahui identitasnya adalah Muzamil alias Emil, asal Desa Socah, Kecamatan Galis, Bangkalan. Ini terungkap setelah polisi mengamanankan istrinya, Farida (31).
Personel Satreskrim Polretabes Surabaya sudah memasukkan Muzamil dalam daftar pencarian orang. Tim Anti Bandit Sareskriim Polretabes Surabaya sedang memburu Email beserta tiga pelaku lainnya.
Baca: Detik-detik Juragan Sembako Tewas Kena Sabetan Pisau Rampok
“Kami sedang memburu Email salah satu pelaku perampokan di Jalan Kapas Krampung. Kami juga sudah mengantongi nama-nama para tersangka lainnya. Salah satu contoh ini adalah foto tersangka Emil. Dia sudah dipastikan salah satu pelakunya dan beberapa temannya sekarang sudah dinyatakan DPO," kata Kombes Mohammad Iqbal, Kapokretabes Surabaya, Minggu (4/6/2017).
Iqbal meminta para tersangka segera menyerahkan diri dan jangan coba-coba melawan petugas atau mengancam nyawa petugas. Polisi akan bertindak tegas.
“Ingat, segera menyerahkan diri karena saat ini istri anda (Muzamil) sudah di tangan kami. Tim kemi segera mendekat," tegas Iqbal.
Kasat Reskrim Polretabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga menjelaskan Farida ditangkap beberapa pekan lalu. Polisi mengamankan uang Rp 750 ribu, buku tabungan BCA, BPKB dan STNK motor, dua handphone dan lainnya.
"Kami sedang memburu para tersangka, karena identitasnya sudah diteketahui. Termasuk ciri-ciri kendaraan yang dipakai saat beraksi," tutur Shinto.