Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sang Istri Nyaris Roboh di Makam Aiptu Jakamal Tarigan yang Tewas Dibunuh

Rubiahtun mengatakan, suaminya awalnya ingin melerai pertikaian dua kelompok warga yang bertengkar.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sang Istri Nyaris Roboh di Makam Aiptu Jakamal Tarigan yang Tewas Dibunuh
Tribun Medan/ Array A Argus
Rubiatun (kerudung putih), isteri almarhum Aiptu (anumerta) Jakamal Tarigan tak mau meninggalkan makam suaminya saat prosesi tabur bunga. Wanita beranak tiga itu belum terima atas kepergian suaminya yang begitu tragis, Sabtu (3/6/2017) 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Istri Aiptu (anumerta) Jakamal Tarigan, Rubiahtun, nyaris roboh saat suaminya dimakamkan diiringi tembakan salvo di tempat pemakaman umum (TPU) Muslim Pasar V, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (3/6/2017).

Anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan tersebut dibunuh warga di lahan garapan Desa Serbaguna, Kecamatan Labuhan Deli, Jumat malam.

Rubiahtun mengatakan, suaminya awalnya ingin melerai pertikaian dua kelompok warga yang bertengkar.

Namun saat melerai, dia diserang sekelompok orang menggunakan senjata tajam. Bahkan, warga merebut pistol Jakamal.

"Suami saya waktu melerai menembak ke atas. Namun, karena orang-orang yang bertengkar itu mabuk, mereka langsung menyerang suami saya. Pistolnya pun diambil dan ditembakkan ke dada suami saya," katanya.

Saat kejadian mereka berusaha membawa Jakawal ke rumah sakit.

Jakamal pun menghembuskan napas terakhir di rumah sakit. Ia meninggalkan tiga anak yaitu, Bunga (16) Berlian (13) dan Bintang (11).

Jenazah Brigadir Jakamal Tarigan, anggota Satres Narkoba Polrestabes Medan yang tewas dibunuh saat melerai perkelahian ketika dimasukkan ke dalam mobil ambulance, Sabtu (3/6/2017) dinihari. TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS
Jenazah Brigadir Jakamal Tarigan, anggota Satres Narkoba Polrestabes Medan yang tewas dibunuh saat melerai perkelahian ketika dimasukkan ke dalam mobil ambulance, Sabtu (3/6/2017) dinihari. TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS (Tribun Medan/Array A Argus)
BERITA TERKAIT

Rumah duka di Jalan Mawar, Gang Setia No167, Dusun II, Desa Helvetia, dipenuhi aura kesedihan, baik dari rekan Jakamal maupun warga yang datang melayat.

Beberapa pelayat meneteskan air mata saat bersalaman dengan istri Jakamal, Rubiahtun (38).

Saat pemakaman Jakamal di tempat pemakaman umum (TPU) Muslim Pasar V, Kecamatan Labuhan Deli, Rubiahtun terpaksa dituntun kerabatnya. Ia sangat terpukul atas kepergian suaminya.

Baca: Brigadir Jakamal Tarigan Tewas Dibunuh, Puluhan Pria Diamankan

Saat dipersilakan tabur bunga, Rubiahtun, yang mengenakan mukena putih, lantas memeluk makam suaminya.

Ia tak henti-hentinya menangis dan mengerang hingga membuat para pelayat turut menangis.

Rubiahtun sempat tidak mau pergi dari makam. Ia berulang kali memeluk makam suaminya yang bertabur bunga warna-warni.

Jenazah Aiptu (anumerta) Jakamal Tarigan saat akan dimakamkan di TPU Muslim Pasar V, Desa Helvetia, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Sabtu (3/6/2017). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS
Jenazah Aiptu (anumerta) Jakamal Tarigan saat akan dimakamkan di TPU Muslim Pasar V, Desa Helvetia, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Sabtu (3/6/2017). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS (Tribun Medan/Array A Argus)

Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho memberi kode kepada polisi wanita untuk membantu Rubiatun berdiri dan meninggalkan makam.

Sesaat kemudian, Brigadir Nani memapah Rubiahtun berjalan meninggalkan makam suminya.

Saat pulang, Rubiahtun terus-terusan menangis. Tiba di rumahnya pun, ia masih menangis.

Setelah istirahat beberapa jam, Rubiahtun pun masih tampak tersedu-sedu di sudut rumah duka, tepatnya di bawah foto pernikahannya dengan Jakamal.

Rubiatun pun sekali-sekali mengusap wajah anaknya, yang paling kecil, Bintang (11) yang tidur di sebelahnya.

Saat menangis, Rubiahtun sesekali mengutarakan kesedihannya dia ditinggal sang suami. Apalagi anaknya saat ini masih kecil-kecil. Ia pun sempat menceritakan, keseharian suaminya.

"Bang Kamal itu keseharianya sama seperti dengan bapak-bapak kebayakan. Abang juga sering bantu menyapu rumah, sering bantu menata bunga-bunga di halaman rumah kalau sudah pulang kerja," ujarnya.

Baca: Suasana di Lokasi Pembunuhan Aiptu Jakamal Tarigan Masih Mencekam

Jakamal, kata istrinya, juga baik kepada warga dan keluarga. Bahkan, saat ada warga minta tolong pada tengah malam, Jakamal tidak segan-segan membantunya.

Ketua Angkatan 18 Bintara 1997-1998, AKP Martualesi Sitepu (pegang mik) menyebut almarhum Aiptu (anumerta) Jakamal Tarigan adalah sosok yang humoris. Martualesi mewakili angkatannya siap membantu keluarga korban jika dibutuhkan, Sabtu (3/6/2017)
Ketua Angkatan 18 Bintara 1997-1998, AKP Martualesi Sitepu (pegang mik) menyebut almarhum Aiptu (anumerta) Jakamal Tarigan adalah sosok yang humoris. Martualesi mewakili angkatannya siap membantu keluarga korban jika dibutuhkan, Sabtu (3/6/2017) (Tribun Medan/ Array A Argus)

"Nggak kenal waktu dia kalau mau bantu orang," ujarnya.

Ia mengatakan, suaminya tidak terlalu suka bepergian. Bahkan, untuk menonton film aja, Jakamal memilih membeli DVD dan mengajak anggota keluarga nonton bersama-sama.

"Sudah selemari DVD dibeli sama abang itu di rumah," ujarnya.

Hal yang paling tidak bisa ia lupakan adalah sifat humor sang suami, yang kerap membuat mereka sekeluarga tertawa terbahak-bahak.

"Abang ini tegas, tapi saat bersama kami, dia sering bercanda, sering melucu. Hampir tiap hari di rumah dia bercanda," ujarnya.

Bunga (16) anak sulung Jakamal dan Rubiahtun, sepakat dengan ibunya, bahwa ayahnya sosok humoris.

"Ayah saya itu suka melucu. Suka bercanda. Macam-macam bahan lucuannya. Melucu sama-sama kami anak-anaknya dan juga sama ibu. Kalau sudah di rumah, dia langsung melucu," ujar Bunga.

Baginya ayahnya adalah sosok panutan. Apalagi ayahnya selalu memotivasi anak-anaknya agar berbakti kepada orangtua.

"Yang sering diingatkan ayah itu, kami harus membahagiakan mama kami. Dan, kami akan bahagiakan mama seperti permintaan ayah," katanya.

Ia mengatakan, ayahnya dekat dengan anak-anak. Kalau punya waktu, ayahnya akan mengantar Bunga dan adik-adiknya ke sekolah.

Bukan hanya kepada anak-anaknya, kata Bunga, ayahnya juga dekat dengan orang-orang di tempat mereka tinggal.

Baca: Aiptu Jakamal Tarigan Dibunuh, Jenazahnya Dimakamkan di TPU Pasar V Helvetia

Naik Pangkat
Kapolrestabes Kota Medan, yang datang ke rumah duka dan ikut dalam prosesi pemakaman Jakamal, mengatakan, Jakamal meninggal saat melakukan tugasnya di luar jam kerja.

Karena itu, Jakamal diusulkan mendapat kenaikan pangkat.

Usulan kenaikan pangkat itu disampaikan kepada Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada Jakamal.

"Yang bersangkutan telah diusulkan untuk mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa dan hal itu telah dilaporkan kepada Kapolda Sumut, dan Kapolda telah melaporkannya kepada Kapolri Tito Karnavian. Pak Kapolri sudah memberi kenaikan pangkat bagi Jakamal," ungkapnya.

Sandi mengatakan, kenaikan pangkat Jakamal menjadi Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu).

"Informasi terakhir yang bersangkutan mendapatkan kenaikan setingkat lebih tinggi dari pangkat saat ini Aipda menjadi Aiptu," lanjutnya.

Perwira berpangkat melati dua di pundaknya ini menjelaskan kenaikan ini sebagai penghargaan kepada personel yang telah menjalankan tugas sebagai polisi di luar jam kerja kedinasan.

"Ia telah menjalankan fungsinya sebagai pengayom masyarakat di luar jam kerja," katanya.

Ia menambahkan, Jakamal dapat dijadikan sebagai teladan bagi anggota personel polisi lainnya, rela berkorban membantu masyarakat.

"Ia bisa jadi suri teladan bagi polisi lainnya. Di dalam kehidupan bermasyarakat wajib tolong-menolong dan berkorban bagi orang lain," katanya. (ryd/ray)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas