Empat Flyover Menuju Jalur Tengah Jateng Dapat Dilewati Pemudik
Empat flyover di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes direncanakan bisa digunakan atau fungsional pada mudik Lebaran 2017.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, SLAWI - Empat flyover di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes direncanakan bisa digunakan atau fungsional pada mudik Lebaran 2017.
Sebelum digunakan pemudik yang melintas di jalur tengah Jateng, empat flyover akan diuji coba terlebih dahulu.
Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Flyover Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Wahyu Winurseta, menyatakan empat flyover diuji coba pada H-10 Lebaran.
"Kami optimistis, realisasi target flyover bisa dilintasi saat arus mudik Lebaran bisa tercapai. Sebelum itu, akan dilakukan uji coba," kata Wahyu kepada wartawan pada Selasa (6/6/2017).
Menurut dia uji coba untuk memastikan kondisi keamanan dan kesiapan sarana penunjang flyover.
"Uji coba mungkin bisa H-15 atau paling lambat H-10 Lebaran. Kami melihat kondisi pekerjaan dulu di lapangan," jelas dia.
Dengan bekerja optimal selama 24 jam setiap hari pekerjaan empat flyover akan selesai tepat waktu. Termasuk flyover Kretek yang pekerjannya paling lambat.
Meski demikian ia mengakui curah hujan yang kerap terjadi dalam sepekan terakhir dinilai merupakan kendala utama dalam pengerjaan proyek nasional itu.
KemenPUPR membangun empat flyover. Flyover Dermoleng Kecamatan Ketanggungan yang panjangnya 650 meter dan Kretek Kecamatan Paguyangan panjangnya 700 meter (Brebes).
Sedangkan di Kabupaten Tegal, flyover dibangun di Klonengan dengan panjang 1.011 meter dan Kesambi panjangnya 470 meter. Keduanya berada di Kecamatan Margasari.
Hingga Mei 2017, untuk pembangunan Flyover Dermoleng tercatat progres pengerjaannya mencapai 84,96 persen. Untuk flyover Klonengan telah mencapai 94,23 persen.
Sedangkan pembangunan flyover Kesambi, progres pengerjaannya telah mencapai 78,68 persen. Dan flyover Kretek progresnya mencapai 76,84 persen.
Mengenai kontraktornya, empat jalan layang itu dikerjakan tiga perusahaan BUMN, yakni Adhi Karya untuk Flyover Dermoleng dengan nilai kontrak Rp 64 miliar dan untuk Flyover Kretek Rp 82 miliar.
Sedangkan Flyover Kesambi dikerjakan Abipraya dengan nilai kontrak Rp 58 miliar. Hutama Karya membangun Flyover Klonengan dengan nilai kontrak Rp 112 miliar.