Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demi Keluarga, Atep Dorong Gerobak Berisi 1400 Liter Air Bersih Saban Hari

Demi menghidupi keluarganya Atep rela mendorong gerobak berisi jeriken air sejauh dua kilometer sabar hari.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Demi Keluarga, Atep Dorong Gerobak Berisi 1400 Liter Air Bersih Saban Hari
Tribun Jabar/Seli Andina
Atep, Penjual Air Bersih Keliling di Terminal Cicaheum ketika ditemui TribunJabar.co.id pada Senin (12/6/2017). TRIBUN JABAR/SELI ANDINA 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Demi menghidupi keluarganya Atep (35) rela mendorong gerobak berisi jeriken air sejauh dua kilometer sabar hari.

Jam menunjukkan pukul 10.00 WIB, namun panas sudah terasa menyengat di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Jawa Barat.

Langkah Atep tak surut mendorong gerobak berisikan 10 jeriken air bersih. Tiap-tiap jeriken berisi 35 liter air bersih. Sekali jalan, Atep harus mendorong gerobak berisi 350 liter air.

Atep menjual air-air bersih ke warung-warung di sekitar Terminal Cicaheum. "Di daerah ini susah air, jadi biasanya saya pasok," cerita Atep kepada TribunJabar.co.id, Senin (12/6/2017).

Sudah 10 tahun Atep bekerja menjadi penjual air bersih di Terminal Cicaheum. Puasa tidak menghalanginya untuk bekerja menjual air bersih.

Air-air itu Atep ambil dari Jatihandap, satu kilometer dari terminal Cicaheum. Dalam sehari, Atep dapat mengambil air antara empat hingga lima kali.

Berita Rekomendasi

Sepuluh jeriken air dibelinya dengan harga Rp 6 ribu dan dijual kembali dengan harga Rp 25 ribu. Dalam sehari, pria asal Garut ini dapat mengantongi sekitar Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu.

Semua uang yang didapatnya akan langsung disetorkan pada sang istri untuk biaya kebutuhan sehari-hari.

Atep mengaku, uang yang didapat hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya, istri, dan kedua anaknya. Itu juga serba pas-pasan.

"Saya tidak bisa menabung karena semua (penghasilan) langsung habis untuk biaya sehari-hari," ujar Atep.

Atep bukan tidak mau berganti pekerjaan, namun lapangan pekerjaan yang semakin sempit dan tanpa keahlian membuatnya sulit berkompetisi dengan yang lain.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas