Dua Pria Terlibat Perkelahian, Satu di Antaranya Tewas
Seorang pria menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia, usai terlibat perkelahian dengan seorang pria lainnya di Jalan Tanjungpura.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Seorang pria menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia, usai terlibat perkelahian dengan seorang pria lainnya di Jalan Tanjungpura, Kelurahan Benua Melayu Laut, Pontianak Selatan, Sabtu (10/6/2017) sekitar pukul 00.30 WIB.
"Kejadian di depan Swalayan Ramayana, untuk identitas dari korban dan pelaku belum diketahui. Namun pelaku sudah diamankan, sementara korban dibawa ke rumah sakit. Saksi dalam kejadian tersebut seorang mahasiswi atas nama Wika Suwarsih (22)," ungkap Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Belen A Pratama melalui Kanit Reskrim Polsek Pontianak Selatan, Iptu Suratno, Jumat (11/6/2017).
Iptu Suratno menguraikan kronologis kejadian, menurut keterangan saksi, saksi berniat hendak pulang, saksi melihat kejadian dua pria yang terlibat perkelahian.
"Pada saat saksi mau pulang saksi yang tidak mengenal pelaku maupun korban, melihat korban ditarik oleh pelaku. Pelaku memukuli korban menggunakan sebatang kayu yang berpaku, sehingga mengakibatkan korban mengalami luka pada bagian kepala, muka dan pelipis," jelasnya.
Selanjutnya datang patroli Polsek Pontianak Selatan, personel kepolisian membawa korban yang terluka ke rumah sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Polda Kalbar.
"Akan tetapi karena korban mengalami luka yang cukup parah, pihak Rumah Sakit Bhayangkara merujuk korban agar dibawa ke Rumah Sakit Antonius. Setelah dilakukan perawatan di Rumah Sakit Antonius, kondisi korban tidak dapat tertolong lagi, dan akhirnya meninggal dunia," terangnya.
Sementara pelaku, langsung diamankan di Mapolsek Pontianak Selatan.
"Akan tetapi karena kondisi pelaku diketahui mengalami gangguan jiwa, kemudian diserahkan ke Dinas Sosial dan dari Dinas Sosial seslanjutnya mengirim pelaku ke Rumah Sakit Jiwa Sungai Bangkong," ungkapnya.
Dijelaskan Iptu Suratno, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit dr Soedarso sembari menunggu pihak keluarga menjemput.
Apabila tidak ada pihak keluarga yang datang, maka pihak Rumah Sakit dr Soedarso akan memakamkan jenazah korban.
"Pelaku maupun korban, belum diketahui identitasnya. Ini yang cukup mempersulit penyidikan, karena korban meninggal dunia dan belum diketahui identitasnya. Selain itu tidak ada pihak keluarga yang menjemput jenazah korban. Ditambah, kondisi pelaku juga belum diketahui identitasnya, karena pelaku mengalami gangguan kejiwaan," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.