Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mudik Lebaran, Kuli Bangunan Jalan Kaki dari Rawamangun ke Indramayu

Ketika semua orang mudik naik mobil pribadi, pesawat, bus, kereta api, kapal laut dan lainnya, kuli bangunan ini jalan kaki dari Rawamangun-Indramayu.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Mudik Lebaran, Kuli Bangunan Jalan Kaki dari Rawamangun ke Indramayu
Facebook/Ahya Nurdin
Tohirin dari Rawamangun, Jakarta Timur, berjalan kaki untuk mudik ke kampungnya di Losarang, Indramayu. FACEBOOK/AHYA NURDIN 

Laporan Wartwan Tribun Jabar, Indan Kurnia

TRIBUNNEWS.COM, CIASEM - Hari Raya Idul Fitri 1 Syawwal 1438 Hijriah hanya tinggal menghitung hari. Hari raya dimaknai sebagai kembali ke kampung halaman, mengingat asal usul siapa kita.

Suasana fitri, bersih, setelah sebulan berpuasa, tak ingin dilewatkan Tohirin (23). Kuli bangunan ini punya keinginan kuat berkumpul dengan kelurganya meski memilih mudik tak seperti orang kebanyakan: jalan kaki.

Percaya atau tidak memang begitu Tohirin. Ia berjalan kaki dari Rawangmangun, Jakarta Timur, menuju kampung halamannya di Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Tohirin
Tohirin dari Rawamangun, Jakarta Timur, berjalan kaki untuk mudik ke kampungnya di Losarang, Indramayu. FACEBOOK/AHYA NURDIN

Kisah mudik jalan kaki Tohirin dibagikan seorang pengguna Facebook bernama Ahya Nurdin, Minggu (18/6/2017). Ahya bertemu Tohirin di di depan Kantor Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang.

Ia merasa kasihan kepada pria yang mudik dengan cara tak biasa tersebut. Ahya lalu mengajak Tohirin makan dan ngopi di sebuah warung di dekat tempat mereka bertemu.

Pengguna Facebook itu menjelaskan Tohirin sudah menghabiskan waktu sehari semalam berjalan kaki dari Jakarta ke Ciasem. Dari foto yang diunggah Ahya ke Facebook tampak Tohirin memasang tulisan 'MUDIK JALAN KAKI INDRAMAYU' di belakang tas gendongnya.

Tohirin
Tohirin dari Rawamangun, Jakarta Timur, berjalan kaki untuk mudik ke kampungnya di Losarang, Indramayu. FACEBOOK/AHYA NURDIN
Berita Rekomendasi

Tohirin menggunakan jaket dan celana pendek. Ada tempat minum dan plastik putih menggantung di tas yang ia gendong. Unggahan Arya dibagikan 3.752 kali dan mendapat 821 komentar dari pengguna Facebook.

Warganet memberikan berbagai tanggapan terkait unggahan Arya Nurdin. Beberapa warganet menyoroti kalimat yang ditulis Arya Nurdin, "Ketemu di Ciasem terpaksa saya ajak makan dan ngopi di warung depan Kantor Camat Ciasem."

Para warganet menilai Arya tidak ikhlas menolong karena menuliskan kata 'terpaksa'.

Fatimah Nurrahma: "Kok terpaksa ngajak makan sma ngopinya????"

Gembozz: " Kok ngajak makan nya TERPAKSA?"


Maya Bawel: "Niat nolong kok trpaksa bro....hadeh hadeb."

Warganet lain ada juga yang malah nyinyir ke sosok Tohirin. Mereka menganggap Tohirin hanya mencari sensasi semata. Tapi ada juga warganet banyak merasa salut dengan apa yang dilakukan Tohirin.

Tohirin
Tohirin dari Rawamangun, Jakarta Timur, berjalan kaki untuk mudik ke kampungnya di Losarang, Indramayu. FACEBOOK/AHYA NURDIN

Niniz Willy satu dari sekian warganet yang menyukai semangat Tohirin. "Semangat maju trus pantang mundur moga selamat sampai tujuan berjumpa dengan keluarga tercinta amin .hidup penuh perjuangan," tulis dia.

Ali Cherbon Thimoer: "Mungkin udh niat dia pengan merasakan berjalan kaki dr jakarta-indramayu bukannya dia g pny ongkos/apa'lah karna indonesia itu lbh indah beranekaragam g ush d bully cukup bilang mantap lanjutkn perjalananmu semoga sehat&sampai tujuan berkumpul bareng keluarga drmh."

Dian Kertapati: "Semangat !!! Selamat sampai tujuan.."

Mulyadi Setiyo: "Salam pecinta alam ! Jangan denger ocehan orang lain mas! Semangat sampe tujuan."

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas