Cerita Wanita Petugas Keamanan Bandara: Dari Cinlok Sampai Dilempar Sepatu Penumpang
Tidak banyak seorang wanita bekerja sebagai petugas keamanan. Tapi Diajeng Annisa satu dari sekian wanita yang sedikit itu.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Tidak banyak seorang wanita bekerja sebagai petugas keamanan. Tapi Diajeng Annisa satu dari sekian wanita yang sedikit itu.
Diajeng adalah petugas keamanan Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
“Saya di sini dari 2010, sudah tujuh tahun (menjadi petugas keamanan),” tutur wanita yang akrab disapa Ajeng kepada Tribun Jabar di Bandara Husein Sastranegara, Kamis (22/6/2017).
Awalnya, Ajeng tidak sengaja terjun bekerja sebagai petugas keamanan bandara.
Tujuh tahun silam ia diajak seorang teman untuk melamar pekerjaan di bandara. Ketika proses seleksi, barulah ia mengetahui posisi yang ia lamar adalah petugas keamanan bandara.
“Saya enggak tahu tadinya (lowongan) petugas keamanan. Saya kira di bandara itu kan identik dengan pramugari,” ungkap Ajeng.
Sebelum resmi bekerja, petugas keamanan yang baru saja direkrut mendapat pelatihan selama sebulan.
Materi pelatihan berkisar mengenai pekerjaan dan membangun mental menjadi petugas keamanan yang tangguh.
Cinta Lokasi dengan Anggota TNI-AU
Lokasi antara Bandara Husein Sastranegara dan Pangkalan TNI-AU yang berdekatan membuat pertemuan antara petugas bandara dan TNI-AU cukup sering.
Dari seringnya pertemuan inilah Ajeng bertemu dengan seorang anggota TNI-AU bernama Kunkun.
“Waktu itu dia baru pindah ke sini (Bandung) juga, kebetulan kita sering ada bantuan dari Lanud Husein Sastranegara. Kebetulan dia lagi di sini, dinas di sini, ketemu, cinloklah. Sering ketemu, sering waktu jaganya sama,” tutur Ajeng.
Ajeng dan Kunkun menikah pada 2012 dan telah dikaruniai dua orang anak.