Dua Lebaran Terakhir Senapan Angin Produksi Cipacing Lesu Pembeli
Senapan angin produksi Cipacing dapat menjadi oleh-oleh unik bagi pemudik yang melewati jalur Cileunyi-Nagreg.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Senapan angin produksi Cipacing dapat menjadi oleh-oleh unik bagi pemudik yang melewati jalur Cileunyi-Nagreg.
Senapan angin memang merupakan produk khas Cipacing, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Banyak warga Cipacing memiliki usaha rumahan produksi senapan angin.
Kios-kios senapan angin berjajar di sepanjang jalan Cileunyi-Nagreg wilayah Cipacing.
Dari arah Cileunyi, kios senapan angin berjajar di sebelah kiri. Para pemudik bisa langsung melihat-lihat jenis senapan angin
"Ini bisa dijadikan oleh-oleh. Senapan angin khas Cipacing itu punya ciri khas sendiri," ujar Haji Ao, pemilik kios senapan angin ketika ditemui Tribun Jabar di kiosnya, Sabtu (24/6/2017).
Kios Haji Ao menjual berbagai jenis senjata angin, mulai dari senjata angin pompa hingga senjata angin pcp (gas isi ulang).
Bentuknya beragam, mulai dari klasik bergagang kayu, hingga menyerupai senapan serbu pegangan personil Brimob.
Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 1 juta.
Haji Ao mengaku biasanya di musim mudik lebaran seperti saat ini, jumlah penjualan senapan angin akan ikut meningkat.
Namun sudah dua tahun belakangan, di musim mudik lebaran tampak tak berpengaruh.
"Dirasa-rasa, malah berkurang jumlah penjualan. Minggu ini saja belum satu pucuk pun terjual. Padahal biasanya seminggu bisa terjual tiga hingga empat pucuk," keluh dia.
Dahulu, ketika musim mudik, penjualan senapan angin bisa naik mencapai dua kali lipat.
Haji Ao berharap musim mudik kali ini akan kembali berpengaruh pada penjualan senapan angin.
"Berharapnya sih bisa jadi dua kali lipat lagi," ujar Haji Ao.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.