Pemilik Bom Panci Dulu Anggota Geng Motor, Tobat Setelah Gabung Dua Ormas Islam
Agus Wiguna, pemilik bom panci, saat sekolah suka mabok, anggota geng motor, dan pengisap ganja. Ia tobat setelah ikuti dua organisasi keagamaan.
Editor: Y Gustaman
Ditulis oleh Kang Haris (Pengurus RW Bidang Kerohanian di Kubang Beureum, Sekejati, Buah Batu)
Bagian II
Si lelaki paruh baya keluar, izin kembali melihat lokasi ledakan dan aku berpindah ke tempatnya. Kukirimi Farkhan pesan, “Pak, polisi sudah datang?” kepalanya menggeleng.
Kutatap Pak RT, keningnya berlipat-lipat.
Aku bergeser sejengkal ke arah pemuda itu, menghadapkan badan padanya lalu berkata, “Kang, namanya siapa?”
“Agus, Agus Wiguna,” jawabnya sambil mengangkat kepala lalu memainkan kembali ponselnya.
Farkhan berdiri dan berkata pada pemuda itu, “Sini hape-nya, sementara saya tahan dulu!” si pemuda tak membantah.
Ponsel yang menjadi mainannya saat itu diserahkannya begitu saja.
“Asal dari mana?” kembali kulemparkan pertanyaan.
“Garut,” ujarnya sambil menggoyang-goyangkan kakinya dengan dada yang naik turun tak beraturan.
“Garut mana?”
“Bungbulang,”
Aku mengangguk. “Kok bisa ke Bandung, awalnya kayak gimana?”
Si pemuda menghadap padaku sejenak, kepalanya merunduk sedangkan jemarinya saling memilin satu sama lain. Kakinya masih tak berhenti bergerak disertai dada yang naik turun semakin cepat.