Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemilik Bom Panci Dulu Anggota Geng Motor, Tobat Setelah Gabung Dua Ormas Islam

Agus Wiguna, pemilik bom panci, saat sekolah suka mabok, anggota geng motor, dan pengisap ganja. Ia tobat setelah ikuti dua organisasi keagamaan.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pemilik Bom Panci Dulu Anggota Geng Motor, Tobat Setelah Gabung Dua Ormas Islam
youtube
KTP pemilik bom panci yang meledak di sebuah rumah kontrakan, kawasan Buah Batu, Bandung, Bawa Barat. Dari KTP tersebut, yang bersangkutan bernama Agus Wiguna. 

Dia menyeringai melemparkan hitam bola matanya padaku yang dalam keadaan tertunduk itu ia berkata, “Saya dulu di Caringin, Pasar Caringin. Menggelandang, menjadi pemakai dan pengedar.”

“Narkoba?” cecarku kemudian.

“Ganja,” tegasnya.

“Lalu?”

Si pemuda berhenti melemparkan hitam matanya padaku dan kembali merunduk.

Jemarinya masih saling memilin. Pak RT mengeluarkan kakaren sisa lebaran berupa rengginang dan beberapa penganan lain, sedangkan minuman sudah tersedia sejak sebelum kedatanganku.

Ditawarkan pada pemuda itu dengan menyodorkan toples berisi rengginang yang lalu diraihnya satu. dipotong sedikit demi sedikit hingga butiran-butiran remahnya berceceran ke lantai.

Berita Rekomendasi

Ia tak lantas membiarkannya. Dipungutinya satu persatu lalu memakannya.

Rengginang itu masih ada di tangannya, pun mulutnya belum lagi selesai melumat tapi ia kemudian meneruskan, “Saya memang dari SMA sudah bandel, Pak. Suka minum-minum, bolos sekolah. Meskipun begitu saya selesai dan tamat SMA.”

Rengginang di mulutnya sudah lumat dan ditelan lalu minum. Dia tampaknya paham bahwa saya tengah menunggu ceritanya lebih lanjut. Maka setelah tenggorokannya dirasa nyaman ia pun melanjutkan.

“Saya juga pernah ikut geng motor tapi alhamdulillah saya taubat. Pernah juga saya ikut komunitas ‘Agus-Agus’,”

Aku mengerutkan dahi dan menemukan titik terang. Kulemparkan ia satu pertanyaan lagi, “Bagaimana kamu bisa taubat?”

Bibirnya semakin menyeringai dan berkata, “Saya bergabung dengan dua ormas Islam, di sana saya bisa bertaubat hingga sekarang,”

Mereka asyik ketika berdiskusi, bekerja sama dalam sebuah komunitas sastra yang sempat kuikuti, bahkan beberapa buku karangan mereka tak mengindikasikan radikalisme seperti yang dipertunjukkan oleh pemuda ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas