Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hilang Saat lebaran, Lelaki Keterbelakangan Mental Ditemukan Dalan Kondisi Kelaparan

Pemuda tersebut dalam kondisi telanjang bulat. Tubuhnya meringkuk ke arah utara.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Hilang Saat lebaran, Lelaki Keterbelakangan Mental Ditemukan Dalan Kondisi Kelaparan
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Tim Reaksi Cepat BPBD Klungkung di tengah guyuran hujan melakukan evakuasi tubuh dari I Gede Pasek yang tergolek lemas di tepi Sungai Jinah di Jalan Matahari, Semarapura, Klungkung, Rabu (12/7/2017). Sesampainya di RSUD Klungkung, Pasek dinyatakan meninggal dunia. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Saat hujan deras mengguyur Kota Semarapura, Rabu (12/7/2017) pagi, warga Jalan Matahari, Kelurahan Semarapura Kelod, Bali, dihebohkan dengan penemuan seorang pemuda yang tergolek lemah di tepi Sungai Jinah.

Pemuda tersebut dalam kondisi telanjang bulat. Tubuhnya meringkuk ke arah utara.

Meskipun di tengah guyuran hujan, pemuda itu tidak bergerak sedikit pun.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Klungkung tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 Wita untuk melakukan evakuasi. Hujan deras dan medan yang cukup terjal membuat proses evakuasi berlangsung sulit.

Proses evakuasi bahkan dilakukan menggunakan bantuan tali, untuk menarik korban ketika sudah diterlentangkan di atas tandu.

Saat dievakuasi, korban yang ketika itu belum diketahui identitasnya masih dalam kondisi bernapas.

Suara ambulans pun terdengar riuh. Pemuda berambut pendek tersebut bergegas dibawa ke RSUD Klungkung, untuk mendapatkan penanganan medis.

Berita Rekomendasi

Namun nahas, sesampainya di rumah sakit pemuda malang tersebut dinyatakan meninggal dunia dan langsung dibawa ke kamar jenazah.

"Korban dinyatakan meninggal dunia. Saat ini anggota kita sedang hubungi keluarganya, yang informasinya tinggal di Lingkungan Bendul,” jelas Kapolsek Klungkung, Kompol I Made Karsa, yang ikut memantau ke TKP dan RSUD Klungkung.

Tidak lama berselang atau sekitar pukul 11.00 Wita, keluarga dari pemuda tersebut tiba di kamar jenazah RSUD Klungkung.

Tangis mereka seketika pecah, ketika melihat kerabatnya sudah terbujur kaku di kamar jenazah.

Pemuda tersebut kemudian diketahui bernama I Gede Pasek (22), yang selama ini tinggal di Lingkungan Bendul, tepatnya di Jalan Pattimura Gang 2, Semarapura Tengah.


Dokter jaga di ruang jenazah RSUD Klungkung, dr I Made Batubulan, menyatakan dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan luka-luka tanda kekerasan di tubuh korban.

Melihat kondisi jenazah, ia memprediksi Gede Pasek meninggal lemas karena kelaparan.

“Tidak ada ditemukan luka baru. Korban diperkirakan meninggal lemas karena tidak makan-makan,” jelasnya.

Hilang Sejak Lebaran

Hidup Gede Pasek ternyata sangat memprihatinkan. Ia merupakan anak yatim dengan kondisi keterbelakangan mental sejak kecil.

Ayahnya sudah meninggal sejak belasan tahun silam. Sementara ibunya menikah kembali ke Lombok.

Pasek pun selama ini tinggal dan diurus oleh pamannya, I Komang Madu Sudana dan I Komang Satgana.

Sepupu Gede Pasek, Prita, ketika ditemui di depan ruang jenazah RSUD Klungkung menceritakan, sepupunya tersebut sudah tidak pulang ke rumah sejak akhir Juni lalu.

Pasek sudah meninggalkan rumah sejak tanggal 24 Juni lalu dan tidak kunjung diketahui keberadaanya.

“Dia (I Gede Pasek) sudah meninggalkan rumah sejak lebaran lalu. Keluarga sudah berusaha mencari ke mana-mana, sampai menyebarkan informasi ke media sosial tapi tidak kunjung ditemukan,” ujar Prita.

Berdasarkan keterangan keluarga, bukan kali ini saja Gede Pasek hilang meninggalkan rumah.

Ia sudah meninggalkan rumah berkali-kali.

Bahkan, Pasek sudah pernah dirawat di RSJ Bangli. Namun karena tidak ada perubahan, ia dipulangkan.

“Sudah sering meninggalkan rumah. Kalau meninggalkan rumah, ia biasanya jalan kaki tanpa arah. Pernah ia hilang, dan sampai ditemukan di Banjarangkan. Tapi kali ini yang paling lama, ia sampai hilang sekitar dua minggu,” terang Prita.

Kini pihak keluarga tengah mencari dewasa baik untuk pemakaman Gede Pasek.

“Kami masih runding dengan keluarga untuk prosesi pemakaman,” kata Komang Madu Sudana dengan raut wajah duka. (Eka Mitra Suputra)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas