PNS Terlibat Narkoba, Gubernur Ganjar: Bukan Penurunan Pangkat Tapi Pecat Langsung
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal memecat PNS di Pemprov Jateng yang menjadi pengedar dan pemakai narkoba.
Editor: Y Gustaman
![PNS Terlibat Narkoba, Gubernur Ganjar: Bukan Penurunan Pangkat Tapi Pecat Langsung](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gubernur-jateng-ganjar-pranowo_20170615_172532.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal memecat PNS di Pemprov Jateng yang menjadi pengedar dan pemakai narkoba.
Demikian dikatakan Ganjar usai menjadi inspektur upacara dalam puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional di halaman kantor gubernur, Semarang, Kamis (13/7/2017).
Menurut Ganjar, PNS yang mengonsumsi apalagi mengedarkan narkoba tak ada kata maaf dan tak perlu dikasihani.
"Dulu ada orang pernah menggunakan narkoba kemudian dihukum penurunan pangkat. Saya enggak mau, harus dipecat. Apalagi mereka pernah menggunakan sebelumnya," tegas Ganjar.
Sikap Ganjar bentuk komitmennya untuk memerangi narkotika yang sangat merusak. Badan Narkotika Nasional tak bisa bekerja sendiri melawan narkoba, tanpa campur tangan pemerintah daerah.
"Pemda harus berpartisipasi aktif. BNN kalau enggak kerja sama dengan kita tidak akan bisa melakukan coverage yang cepat. Dulu BNN bahkan pernah menyusun strategi bareng kita bahkan saya dikasih data detil," ucap Ganjar.
Sikap yang harus diambil dalam penegakan hukum terhadap peredaran narkoba harus tegas, pemberian sanksi harus berat.
Pada peredaran narkotika yang menyasar anak muda, mantan anggota DPR RI ini berharap ada kampanye antinarkotika di media sosial.
"Kalau kita kampanyekan dari sana (medsos), dan ini bisa didorong terus maka bisa jadi gerakan besar," Ganjar menambahkan.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jateng Brigjen Tri Agus Her Prasetyo mengatakan peredaran narkotika di Jateng mesti jadi perhatian bersama karena sudah memprihatinkan.
"Dalam beberapa kasus yang kita ungkap masih menunjukan adanya sindikat yang mesti kita ungkap secara tuntas," ucap dia.
Masih adanya peredaran narkotika karena adanya permintaan dari masyarakat meningkat. Dengan begitu para sindikat akan lebih meningkatkan bisnisnya di Jateng.
"Untuk usia pengguna, kita tidak bisa mengklasifikasikan, tapi yang terjadi usia dari anak sampai tua dari perdesaan sampai perkotaan, semua sudah hampir terkontaminasi," ucap Agus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.