Dua Waria Aniaya Pelanggan yang Tak Bayar Usai Mengencaninya
Susilo diduga mabuk dan terlibat perkelahian dengan waria yang dikencaninya hingga berujung aksi penganiayaan di Jalan Pura Banyuning, Denpasar.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Unit Reskrim Polsek Denpasar Barat terus mengintensifkan penyelidikan demi mengungkap kasus yang melibatkan Muhamad Susilo (30) dan seorang waria berinisial WD alias Dian (26).
Terbaru, Susilo diduga mabuk dan terlibat perkelahian dengan waria yang dikencaninya hingga berujung aksi penganiayaan di Jalan Pura Banyuning, Denpasar, Bali, Kamis (13/7/2017) dini hari.
Selain itu, WD sudah mengaku melakukan penganiayaan terhadap Susilo kepada petugas kepolisian.
"Waria itu mengaku menganiaya korban dan langsung ditaruh di TKP," tutur Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Gede Sumena, Jumat (14/7/2017).
Seperti yang diberitakan, Susilo ditemukan telanjang bulat di tempat kejadian dengan sejumlah luka yang diduga disebabkan aksi penganiayaan yang dilakukan oleh waria.
Sementara itu, WD juga mengalami luka kekerasan pada tubuhnya buntut dari perkelahiannya dengan Susilo, pria yang mengencaninya.
Di dalam kamar kos, tempat perkelahian berlangsung, polisi menemukan pisau lipat, kondom bekas, ceceran darah dan handphone.
Sedangkan motor korban juga ditemukan di dekat TKP semak-semak.
Polisi memastikan motif perkelahian yang melibatkan kedua pasangan kencan ini lantaran Susilo tidak bisa membayar service Dian.
Baca: Kernet Bus Medali Mas Sempat Membangunkan Penumpang, Namun Semuanya Sudah Terlambat
Kompol Sumena menerangkan sebelum bertemu di kamar kos Dian, Susilo dalam keadaan mabuk berat. Mereka saling bertemu setelah janjian melalui pesan WhatsApp.
Rekan terduga pelaku bernama Ferdy alias Bunga sempat diajak masuk di dalam kamar untuk bersama-sama melayani pria asal Jombang, Jawa Timur tersebut.
Usai memuaskan nafsunya, Susilo tidak bisa membayar jasa yang sudah digunakan sehingga muncul cekcok antar mereka.
"Karena terduga korban (Susilo) tidak bisa membayar, dia kemudian menawarkan handphone sebagai bayarannya. Tapi penawaran tersebut ditolak mentah-mentah sehingga muncul perkelahian," terangnya.