Hanya Sambilan, Pria Asal Pulau Sapuli Pangkep Ini Mampu Selesaikan Satuk Kapal dalam 3 Bulan
Arsyad (50), pembuat kapal yang berasal dari Pulau Sapuli, Desa Mattiro Baji Kecamatan Liukang Tupabiring Utara, Kabupaten Pangkep,
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, LIUKANG TUPABBIRING UTARA - Arsyad (50), pembuat kapal yang berasal dari Pulau Sapuli, Desa Mattiro Baji Kecamatan Liukang Tupabiring Utara, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Senin (17/7/2017).
Bagi Arsyad, membuat kapal (jolloro) merupakan pekerjaan tambahan selain sebagai nelayan pencari ikan.
Arsyad mampu menyelesaikan satu kapal dalam hitungan bulan.
"Mengerjakan kapal jenis jolloro bisa sampai tiga bulan, atau tergantung juga dari kesehatan," kata Arsyad.
Alat yang dipakai pun sederhana, layaknya alat pertukangan.
Arsyad menjelaskan, kapal yang biasa dibuatnya terbuat dari bahan kayu ulin.
"Kapal yang kerap saya buat terbuat dari kayu ulin," ujarnya.
Harga per kapal pun sampai puluhan juta, tergantung dari jenis dan bahan yang dipesan.
"Kalau seperti kapal jolloro pengangkut ikan, harganya Rp 40 juta ongkos bahan dan tukang, kalau dengan hitungan mesin bisa mencapai Rp 70 juta," jelas Arsyad.
Arsyad sudah menggeluti kerajinan tangan itu selama 20 tahun.(*)