Dari Nasi Padang Sampai Pepaya Diberikan Petugas BC agar Sabu Keluar dari Anus Sapuan
Satu paket sabu yang dibungkus rapi ini awalnya keluar pada pukul 19.30 WIB dan satu paket lainnya keluar 6,5 jam kemudian
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Untuk mengeluarkan sabu dari anus Sapuan (31) petugas bea dan cukai (BC) Batam harus menunggu beberapa jam.
Pelaku juga diberikan makanan dan obat untuk melancarkan pencernaannya.
Humas BC Batam, R Evy, Selasa (17/7/2017) bercerita, saat pelaku mengakui kalau dia menyimpan barang bukti sabu melalui anus, petugas BC kemudian melakukan rontigen.
Selanjutnya dibawa ke kantor BC yang ada di Batu Ampar.
"Di kantor pelaku ini kita kasih makan banyak, dari pepaya, nasi padang bahkan obat pelancar pencernaan. Lama juga kami menunggu barang itu dikeluarkan dari anusnya," katanya.
Satu paket sabu yang dibungkus rapi ini awalnya keluar pada pukul 19.30 WIB.
Kemudian tersisa satu lagi di dalam perut pelaku.
"Kita menunggunya lama. Sampai pukul 02.00 WIB. Baru barang itu keluar. Bayangkan saja, kita kasih makanan sekenyang-kenyangnya biar keluar anusnya," katanya.
Setelah sabu kedua keluar, kemudian dilakukan penimbangan.
Dari dua bungkusan sabu itu diketahui barang bukti yang disimpan dalam perut pelaku seberat 86 gram.
"Dari pengakuanya, barang itu akan diserahkan kepada seseorang di Batam berinisial F. Dan saat ini masih dikembangkan kepolisian," tegasnya.
Dari pengakuanya juga, sudah tiga kali Sapuan melakukan hal yang sama.
Kali ini Sapuan tidak bisa lepas lagi setelah petugas lebih jeli melihat pelaku.
Dari paspor yang diperiksa petugas BC Batam juga diketahui pelaku sering bolak balik Batam-Malaysia.
Kecurigaan petugas, dalam tiga bulan terkahir, sudah delapan kali pelaku wara-wiri ke Malaysia. (koe)