Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komplotan Pencuri Motor Lintas Kota Menyerah di Tangan Tim Anti Bandit

Hasil penyidikan kelompok pelaku curanmor ini sudah beraksi di 11 TKP dan motor hasil curian dilempar ke Madura

Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Komplotan Pencuri Motor Lintas Kota Menyerah di Tangan Tim Anti Bandit
Surya/Fatkul Alamy
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Leonard M Sinambela (kanan) sedang bertanya ke tiga komlotan bandit jalanan, Jumat (21/7/2017). 

Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tiga komplotan bandit jalanan tidak berkutik saat berhadapan dengan tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Mereka menyerah saat diiringkus di akses Jembatan Suramadu Surabaya.

Mereka adalah M Faik (29), Socah Bangkalan, Anton (37), warga Gundih Surabaya dan M Anif (30), asal Socah Bangkalan. Mereka sudah beraksi menyikat motor di 11 TKP di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

Ketiganya baru saja beraksi menggesak motor Honda Vario L-6895aTM milik Didik Setiawan, warga Jl Dupak Surabaya, Kamis (20/7/2017).

Motor hasil curian hendak dijual ke Madura.

Saat membawa lari motor colongan ke Madura, Faik, Anif dan Anton terjaring oprasi cipta kondisi di akses jembatan Suramadu

Berita Rekomendasi

"Waktu itu ada razia, saya yang nyetir motor curian. Sedangkan Anif dan Anton ada di belakang pakai motor lain," aku Faik saat di Satreskrim Polretabes Surabaya, Jumat (21/7/2017).

Faik menuturkan, berkomlot dengan Anif dan Anton melakukan pencurian motor lantaran tergoda.

Ia digoda mendapatkan uang mudah jika mau bergabung dengan kedua temannya itu. Dirinya dijanjikan uang Rp 500 ribu sekali mendapat motor.

"Saya hanya disuruh mengawasi dan membawa motor curian ke Madura," tutur Faiq yang sudah punya anak dua ini.

Kasat reskrim Polretabes Surabaya, AKBP Leonard M Sinambela menuturkan, dari hasil penyidikan komplotan ini telah beraksi di 11 TKP di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

 "Mereka ini komplotan spesialis curanmor lintas kota. Mereka selalu bermain bertiga. Yang mengordinir adalah Anif, dia sebagai eksekutor. Lainnya joki dan pengawas," pungkas Leonard. fa

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas