Kunjungan Wisatawan ke Bukit Sikunir Menurun Pascaletupan Kawah Sileri
Peristiwa letupan kawah Sileri di Desa Kepakisan, Batur Banjarnegara (2/7/2017) cukup memukul sektor pariwisata di Dieng.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Peristiwa letupan kawah Sileri di Desa Kepakisan, Batur Banjarnegara (2/7/2017) cukup memukul sektor pariwisata di Dieng.
Pengelola wisata Bukit Sikunir di Desa Sembungan, Kejajar, Wonosobo, Bukhori, mengatakan bencana tersebut berpengaruh terhadap minat wisatawan berkunjung ke objek wisata Bukit Sikunir.
Indikasinya, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bukit Sikunir pascaletusan kawah Sileri hingga sekarang mengalami penurunan sekitar 20 persen dibanding bulan sebelumnya.
Padahal, tren kunjungan wisatawan biasanya meningkat pada Juli hingga Agustus. Saat hari biasa, rata-rata ada 200 wisatawan yang berkunjung ke bukit Sikunir. Jumlah itu meningkat pada akhir pekan atau libur panjang hingga mencapai ribuan wisatawan.
"Seharusnya trennya sekarang meningkat, tapi ini malah mengalami penurunan," ungkap Bukhori kepada Tribun Jateng pada Jumat (21/7/2017).
Secara geografis objek wisata Bukit Sikunir berada cukup jauh, sekitar 9 kilometer dari kawah Sileri. Pihaknya memastikan Bukit Sikunir aman dari ancaman letusan kawah.
Bencana kawah Sileri ternyata bukan hanya mempengaruhi minat wisatawan berkunjung ke objek wisata Dieng. Usaha penginapan di Desa Sembungan menjadi lebih sepi akhir-akhir ini.
Biasanya, kamar penginapan di Desa Sembungan habis dipesan wisatawan sebulan menjelang pagelaran Dieng Culture Festival.
Nyatanya, dua minggu menjelang DCF kali ini baru 60 persen kamar penginapan di desa tersebut yang telah dipesan wisatawan.
"Padahal peringatan larangan mendekat hanya radius 100 meter dari bibir kawah. Sementara objek-objek wisata lain di Dieng jaraknya jauh dari kawah Sileri sehingga sangat aman. Masyarakat jangan khawatir berwisata ke Sikunir," ungkap Bukhori.
Ketua VIII DCF Alief Fauzi memastikan DCF 2017 tak terpengaruh bencana letupan kawah Sileri. Memang, sehari setelah letusan beberapa wisatawan sempat membatalkan kunjungannya.
Namun, mereka kembali mendaftar di hari berikutnya setelah Badan Geologi menyatakan objek wisata Dieng aman dikunjungi. Ribuan tiket peserta ludes terjual sejak sebulan lalu.
"Target wisatawan ke Dieng saat DCF sama seperti tahun sebelumnya, antara 75 ribu hingga 100 ribu wisatawan," ucap Alief.
Alief optimistis DCF 2017 justru menjadi momentum tepat untuk mengembalikan citra Dieng sebagai kawasan wisata yang aman dikunjungi.
Ia berharap, DCF berjalan sukses tanpa hambatan sehingga bisa memberikan kesan positif bagi wisatawan untuk tertagih berkunjung kembali ke Dieng.
"Justru gelaran DCF ini akan menunjukkan kepada masyarakat bahwa Dieng sangat aman dan nyaman dikunjungi," ia menambahkan.