Mata Cangkul Mbah Rusdi Mengungkap Fosil Gajah Raksasa Banjarejo
Mbah Rusdi tak menyangka, mata cangkulnya membentur sesuatu sampai akhirnya terungkap itulah fosil gajah raksasa atau Stegodon Banjarejo.
Editor: Y Gustaman
"Saya berkoordinasi dengan BPSMP Sangiran, dan kemudian ada tim pendahulu yang datang meninjau, sebelum diputuskan upaya penyelamatan secara terpadu dan sistematis. Kegiatan lapangan dimulai 12 Juli ini," lanjut lulusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UMY ini.
Achmad Taufik mengaku total melakukan upaya penyelamatan dan pelestarian benda purbakala karena ia merasa Banjarejo memiliki nilai dan potensi besar mendunia.
Sudah ribuan fragmen fosil fauna darat dan air ditemukan di Banjarejo dalam beberapa tahun terakhir.
Ini tidak termasuk aneka fragmen dan fosil purba yang sudah bablas ke tangan pengepul dan bandar perdagangan gelap fosil.
Jual beli fosil purba di Banjarejo sudah berlangsung bertahun- tahun tanpa bisa dikontrol pihak berwenang.
Karjono (60), bukan nama sebenarnya, mengaku sudah menjual banyak "balung tuwo" atau fosil ke pedagang dari Sragen dan Sangiran.
"Beberapa tahun lalu, saya nemu fosil kepala buaya utuh. Diambil pedagang dari Sragen. Saya waktu itu terima 1,2 juta rupiah," aku Karjono.
Tak lama sesudah itu, ia juga menemukan fosil gading gajah sepanjang tiga meter di sebuah tegalan dekat rumahnya di Banjarejo.
"Gading ini juga langsung diambil bakul dari Sangiran. Saya terima 1,5 juta," imbuh Karjono.
Karjono menyebut dia tidak sendirian berburu dan menjual fosil purbakala. Ada banyak orang yang melakukan hal yang sama.
Mereka biasanya berburu saat malam hari di sawah, tegalan, tebing dan alur sungai, perbukitan dan lembah-lembah di sekitar Banjarejo.
Para pemburu dari luar daerah juga kerap gentayangan. Umumnya, selalu membawa pulang hasil, entah fragmen-fragmen kecil maupun temuan-temuan besar yang tidak terdeteksi lagi.
Alur perdagangan itu umunnya mengarah ke Sragen dan berlanjut ke kolektor dalam dan luar negeri.
Bagi Achmad Taufik yang kerap disapa Mbah Lurah, dirinya kini punya tanggungjawab besar menyelamatkan aneka temuan dan peninggalan masa lalu di desanya.