Puluhan Eks Kombatan dan Napi Terorisme Ikrar Cinta dan Setia NKRI di Depan Kepala BNPT
Dikomando oleh mantan instruktur perakitan bom dan adik trio bomber Bali, Ali Fauzi, puluhan orang itu mengucapkan ikrar untuk kembali mencintai NKRI.
Editor: Sugiyarto
"Kalau dilihat memang ironis, masak wajah genteng begini jadi teroris,"ungkapnya.
Diungkapkan, ada mahasiswa IPDN dirikrut kelompok teroris kemudian tertarik dan ikut melakukan aksi, sebagai teroris.
Dan bahkan siapa yang percaya aggota polisi yang setiap bulan menerima gaji dari negara, begitu mendapat sentuhan dari anggota teroris, akhirnya ikut juga.
Padahal setiap hari kumpul dengan teman - teman polisi.
"Nah, dengan wadah YLP ini menjadi bagian alternatif. YLP tidak ingin para mantan yang dibina begitu jauh dan susah kemudian kembali aksi lagi," tuturnya.
Memang, katanya, tidak mudah merubah ideologi kekerasan ke ideologi perdamaian.
Tapi itu akan dibuktikan oleh YLP untuk bisa mengubah ideolo kekerasan kepada ideologis perdamaian.
"Kita sekarang komitmen, setia dan cinta dengan tanah NKRI jaya,"tandasnya.
Upayanya, diantaranya menyalurkan dana infak dan sedekah dari warga sekitar Lamongan kepada napiter yang masih ada di Cipinang, Palembang, dan terbesar pada istri yang ditinggalkan.
Ali Fauzi berharap keberadaan mantan napiter yang tergabung dalam YLP dipercaya.
Apa yang diungkapkan itu ditekankan dengan ungkapan yang menurut Ali Fauzi bisa diteladani.
Dan ini kata Ali Fauzi, '
"Tidak ada orang baik yang tidak punya masa lalu. Tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan."
"Setiap orang punya kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik. Bagaimanapun masa lalunya, jahatnya dia, rusaknya lingkungan, berikan kesempatan mereka untuk berubah," kata Ali Fauzi.
Dicontohkannya di zaman Rasulullah ada orang yang membunuh Rosul, tapi makamnya kini berada di samping Rasul, yakni Umar bin Khattab. Termasuk Kholid bin Walid.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.