Balita Berusia 2,5 Tahun Ini Tewas di Selokan Saat Orangtuanya Sibuk Berjualan Nasi Goreng
Saat itu Ristan masih dipantau orangtuanya masih bersama kakaknya, namun selang 10 menit kemudian setelah luput dari pantauan, Ristan menghilang.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Bali, Fauzan Al Jundi
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - I Komang Ristan yang berumur dua tahun tengah bermain bersama kakaknya di kawasan Jalan Sedap Malam Denpasar, Bali.
Saat itu Ristan masih dipantau orangtuanya masih bersama kakaknya, namun selang 10 menit kemudian setelah luput dari pantauan, Ristan menghilang.
Setengah jam kemudian dia ditemukan tewas di selokan dekat rumahnya Jalan Sedap Malam No 198, Kesiman, Denpasar.
Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, peristiwa ini terjadi pada Selasa (25/7/2017) sekitar pukul 17.00 Wita. Saat itu keluarga Ristan sempat memberikan kabar kepada para tetangga kalau anaknya ini hilang dari rumah.
“Warga sempat geger pas ada informasi itu,” kata warga sekitar yang hanya mau disebut namanya Made, ditemui di lokasi kejadian.
"Itu yang awalnya dikira hilang anaknya penjual nasi goreng, anak yang ketiga dari tiga bersaudara. Yang saya tahu dua kakaknya itu perempuan," imbuh Made.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur, AKP Nyoman Darsana mengungkapkan, sebelum kejadian korban sedang bermain bersama kakaknya di sekitar selokan di depan warung.
Sementara itu, bapak korban yang bernama Made Merju sedang sibuk di warung menjual nasi goreng.
Selang beberapa menit bapak korban mengecek ke depan dan melihat korban sudah tidak bersama kakaknya.
"Dia masih melihat (Ristan) di warung lagi main sama kakaknya, tapi setelah 10 menit dilihat sama orangtuanya anak yang cowok sudah tidak ada," ujar AKP Darsana saat dikonfirmasi Tribun Bali.
Dari sanalah kehebohan terjadi, warga yang mendapatkan laporan jika korban menghilang kemudian melakukan pencarian di seputar lokasi kejadian.
Pencarian juga dilakukan di luar lokasi.
Selang setengah jam kemudian, korban ditemukan hanyut di selokan sebelah barat Sanura Cafe dalam keadaan tidak bernyawa.
"Akhirnya ditelusuri (selokan) itu beberapa meter dia nyangkut di sana, airnya deres, itu untuk ngalirin sawah," ujarnya.
Setelah ditemukan, korban dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Harapan Bunda.
Dokter Rumah Sakit Harapan Bunda yang menangani korban kata dia mengatakan, korban sudah dalam keadaan meninggal serta tidak ada tanda tanda kekerasan.
Atas kesepakatan keluarga korban, jenazah korban dibawa pulang ke rumahnya Jalan Sedap Malam No 198, Warung Borjoe.
Pantauan Tribun Bali, petang kemarin kondisi rumah korban dalam keadaan tertutup.
"Sempat dibawa sama warga ke rumah sakit swata dekat sana, saat ini keluarganya masih syok semua, kami belum bisa nanya ke orangtuanya," terangnya.
Sempat Mengira Diculik Orang
Saat mengetahui anak ketiganya hilang, Merju dan beberapa warga mencari di seputaran Jalan Sedap Malam karena saat itu sempat dikira ada orang yang menculik anaknya.
Menurut penuturan warga sekitar bernama Made, setengah jam sebelum mayat ditemukan warga sudah ramai di tempat kejadian dan dikira ada kasus pencurian.
"Pertama orang-orang banyak yang teriak ada pencuri, tapi saya heran masa sore begini ada pencuri. Kira-kira setengah jam kemudian ada warga yang menemukan mayat anak kecil di selokan," ujar Made warga sekitar, Selasa (25/7).
Warga sekitar langsung geger karena bukan pencuri yang didapat, namun yang ditemukan adalah mayat anak kecil yang diperkirakan baru saja tewas.
Dari informasi yang dihimpun, mayat anak laki-laki itu adalah anak dari penjual nasi goreng di Warung Borjoe yang berada tepat di samping Sanura Cafe dan Karaoke Jalan Sedap Malam, Kesiman, Denpasar Timur.