Misteri Goa Jepang di Palembang, Dari Pria Salat di Terowongan Hingga Kisah Kelam Pemerkosaan
Sebagian dari lantai rumah pertahanan yang kini posisinya berada di bawah tanah itu digenangi air sebatas mata kaki akibat hujan.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Menuruni 10 anak tangga di bunker peninggalan Jepang yang disebut rumah pertahanan Jepang di Jalan Joko, Kelurahan Bukit Kecil Palembang, suasana gelap langsung menyambut.
Bangunan peninggalan Jepang tersebut kini berada di bawah sebuah pondok kecil yang disekitarnya berdiri rumah-rumah mewah.
Sekitar 20 meter dari bangunan itu terdapat tiang tinggi yang diduga sebagai antena radio untuk berkomunikasi.
Bangunan peninggalan Jepang itu sendiri berbentuk kubus dengan banyak kamar di dalamnya.
Sebagian dari lantai rumah pertahanan yang kini posisinya berada di bawah tanah itu digenangi air sebatas mata kaki akibat hujan.
Berada dibagian dalam bangunan bersejarah itu terasa pengap.
Gaji Rp 350 Ribu Perbulan, Petugas Kebersihan Masjid Buktikan Bisa Naik Haji, Ini Perjuangannya https://t.co/KIjjfL2NNJ via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 27, 2017
Tak Terawat
Disana sini terlihat tak terawat. Bedanya karena dihuni bangunan ini tidak seburuk bangunan lain yang sudah mulai runtuh.
Sepintas, rumah pertahanan Jepang ini sangat mirip dengan bangunan Lawang Sewu Semarang di bagian bawah tanah.
Hanya saja luasnya hanya sekitar 20x10 meter. Rumah pertahanan itu menjadi aset yang dijaga dan diawasi langsung oleh Kodim Palembang.
Bahkan kini ditinggali oleh Zakwan sebagai pensiunan tentara bersama istrinya, Nur.
Zakwan mengaku sudah tinggal di tempat tersebut 48 tahun sejak 1969 hingga sekarang. Menurutnya rumah pertahanan Jepang yang ia huni merupakan peninggalan sejarah yang harusnya mendapat perhatian.
Tapi tugasnya hanya menjaga tempat tersebut. Jika pun suatu saat diminta pergi Zakwan mengaku siap keluar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.