Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Goa Jepang di Palembang, Dari Pria Salat di Terowongan Hingga Kisah Kelam Pemerkosaan

Sebagian dari lantai rumah pertahanan yang kini posisinya berada di bawah tanah itu digenangi air sebatas mata kaki akibat hujan.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Misteri Goa Jepang di Palembang, Dari Pria Salat di Terowongan Hingga Kisah Kelam Pemerkosaan
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Kisah misteri peninggalan bunker Jepang di Palembang 

"Sekarang sudah 48 tahun kami tinggal disini. Ini saja kami sudah sangat bersyukur diberikan tempat tinggal. Jadi jika Kodim Palembang minta kita pindah yah pasti kita mau pindah," ucapnya.

Dikatakannya, awalnya ia memang tinggal di dalam rumah.

Tapi karena sering banjir, akhirnya ia membuat pondok di atas rumah tersebut.

Alasan tidak mendirikan bangunan permanen karena rumah pertahanan Jepang tersebut milik Negara dan ia bertugas menjaga bangunan tersebut. 

Bukti Sejarah Mulai Hilang

Sementara dari penelusuran Sripoku.com (Tribunnews.com network), setidaknya ada lima bukti sejarah lainnya peninggalan Jepang di Palembang.

Yaitu gua Jepang di KM5, bunker di Charitas, bunker di Talang Betutu, bunker di Jakabaring serta rumah pertahanan Jepang di Talang Semut.

Berita Rekomendasi

Kondisi kelima bangunan tersebut berbeda-beda namun umumnya dalam kondisi tidak terawat dan nyaris hilang.

Kolase Sripo
Kolase Sripo (SRIPOKU.COM / Syahrul Hidayat)

Banyak cerita yang menyebutkan jika gua Jepang, bunker, atau rumah pertahanan itu terhubung satu sama lain dan bermuara di Benteng Kuto Besak yang saat itu digunakan sebagai tempat pertahanan menghadang gempuran dari arah Sungai Musi.

Namun sayang, fakta sejarah apakah tempat itu benar terhubung oleh lorong-lorong masih menjadi misteri dan belum da kajian ilmiah terkait kebenaran cerita tersebut.

Goa Jepang KM5

Saat Sripo mencoba menyelusuri, mulai dari goa Jepang yang berlokasi di daerah Km 5, tepatnya di belakang pasar tradisional KM 5, melawati Jalan Sosial kemudian tembus ke Jalan AKBP H. Umar, Kelurahan Ariokemuning.

Bangunan yang laiknya disebut bungker ini disebut goa oleh warga sekitar karena lorong pintu masuknya yang menyerupai goa.

Bunker Jepang ini terlihat mencolok di tengah permukiman penduduk yang sudah padat dan memang sengaja tidak dirobohkan.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas