Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun
tag populer

Dahsyatnya Sinabung Erupsi Nonstop Selama Empat Jam, Ini Dampaknya

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan, aktivitas Gunung Sinabung pada Rabu (2/8) sangat tinggi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dahsyatnya Sinabung Erupsi Nonstop Selama Empat Jam, Ini Dampaknya
Tribun Medan/Rizki Cahyadi
Abu vulkanik Sinabung membuat beberapa kawasan di Karo gelap gulita 

Ega mengungkapkan, usai Gunung Sinabung erupsi beruntun dari pagi hingga sore, banyak warga takut beraktivitas di luar rumah. Apalagi, rumah warga tertutupi debu vulkanik yang tebal.

"Yang di ladang langsung pulang. Yang anak sekolah sudah dikembalikan ke rumah. Kami di rumah ini sekarang. Besar kali erupsinya. Ada awan panas yang meluncur kencang kali," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan Tribun Medan/Tribun Medan.com, suasana perkampung di beberapa desa sepi, kemarin sore. Seperti Desa Sukanalu, Gungpinto. Kemudian, Desa Perbaji, Sukatendel.

Tidak hanya itu, informasi yang beredar esok (hari ini) akan dilakukan pemeriksaan di kawasan yang masuk zona merah. Seperti, Desa Perteguhen, Kuta Rakyat, Simpang Empat, Tiga Pancur, Selandi, Payung, dan Kuta Gugung.
Gunung Sinabung terletak di Kecamatan Namanteran. Ketinggian gunung 2.451 meter dari permukaan laut (mdpl). Letak Sinabung berdekatan dengan Gunung Sibayak.

Abu Vulkanik Selimuti 10 Kecamatan
KEPALA Badana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Karo Martin Sitepu mengatakan, Gunung Sinabung sudah 20 kali meletus, Rabu (2/8) pagi hingga sore. Akibatkan, 10 kecamatan di Kabupaten Karo diselimuti debu vulkanik.

"Hari ini, sudah ada 20 kali Gunung Sinabung erupsi. Akibatnya aktivitas masyarakat terganggu di 10 kecamatan akibat hujan debu vulkanik," ujarnya kepada Tribun Medan/Tribun-Medan.com, kemarin petang.

Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, katanya, kecamatan yang terparah diselimuti debu vulkanik adalah Kabanjahe, Simpang Empat, Payung, Namanteran, dan Tiganderket. Sedangkan, kecamatan lain, Munte, Berastagi, Merdeka, Kuta Rakyat, Tiga Panas, enggak begitu parah.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, hujan debu vulkanik di sepuluh kecamatan itu, cukup parah, bahkan lahan pertanian warga terancam rusak alias tanaman mati. Ia juga mengimbau warga diimbau tidak keluar rumah bila tak ada keperluan yang mendesak. Apalagi tebalnya debu vulkanik cukup berbahaya untuk kesehatan.
BPBD Karo telah berkoordinasi dengan TNI, Polri maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) Karo untuk melakukan pemantauan di kawasan zona merah. Apalagi, selama ini, cukup banyak warga yang beraktivitas di kawasan terlarang tersebut.

"Kami melakukan pemantauan di kawasan zona merah, karena berbahaya bagi kehidupan manusia. Sehingga, kami terus berkoordinasi supaya tidak ada yang dekat zona merah. Kemudian, kami juga menyiram jalan, lahan pertanian dan permukiman warga," katanya.

Ia membenarkan, aktivitas warga terganggu, karena erupsi Gunung Sinabung cukup besar, kemarin. Warga yang tinggal tujuh kilometer dari Gunung Sinabung juga waswas, karena gunung meletus secara beruntun.

Namun, radius zona merah enggak bertambah. Artinya, meningkatkan intensitas erupsi Gunung Sinabung tidak menambah kawasan terlarang alias berbahaya. Tapi, BPBD mengimbau warga harus waspada karena erupsi cukup besar.

"Saya kira, erupsi Sinabung hari ini, sangat besar, sudah ada 20 kali gunung meletus. Jadi, memang erupsi paling besar setelah 2014. Memang erupsi terbanyak kali ini. Kemudian, setiap erupsi besar dibarengi dengan guguran awan panas sejauh 4.500 meter," ungkapnya.

Puluhan Kali Semburkan Material ke Udara

AKTIVITAS vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, sangat tinggi, Rabu (2/8). Tercatat, Gunung Sinabung, puluhan kali menyemburkan material ke udara. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan, aktivitas Gunung Sinabung pada Rabu (2/8) sangat tinggi. Padahal, biasanya, Gunung Sinabung meletus hanya dua hingga delapan kali sehari.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas