Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dahsyatnya Sinabung Erupsi Nonstop Selama Empat Jam, Ini Dampaknya

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan, aktivitas Gunung Sinabung pada Rabu (2/8) sangat tinggi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dahsyatnya Sinabung Erupsi Nonstop Selama Empat Jam, Ini Dampaknya
Tribun Medan/Rizki Cahyadi
Abu vulkanik Sinabung membuat beberapa kawasan di Karo gelap gulita 

"Sejak Rabu pukul 08.00 WIB-pukul 12.00 WIB telah terjadi beberapa kali letusan dan 17 kali gugguran awan panas," ujarnya, Rabu (2/8) petang. Berdasar laporan Pos Pengamatan Gunung Sinabung (PVMBG), katanya, erupsi terparah terjadi pukul 10.00 WIB. Awan panas meluncur 4.500 meter ke arah tenggara timur.

Adapun tinggi kolom abu vulkanik mencapai 4.200 meter. Angin ke arah selatan, amplitudo 120 mm lama gempa 553 detik. Kemudian, Gunung Sinabung kembali erupsi pukul 10.09 WIB, meluncurkan awan panas 4.000 meter ke arah tenggara timur.

"Tinggi kolom debu 3.000 meter. Angin sedang ke arah selatan. Amplitudo 120 mm, lama gempa 319 detik," katanya. Ia menambahkan, Gunung Sinabung kembali meletus pukul 10.14 WIB dengan tinggi kolom 3.000 meter disertai luncuran awan panas guguran sejauh 4.000 meter ke arah tenggara-timur. Angin sedang ke arah selatan. Ampitudonya 120 mm dengan lama gempa 333 detik.

Berselang beberapa menit kemudian tepatnya pukul 10.20 WIB, Gunung Sinabung meletus lagi. Tinggi kolom debu 3.000 meter disertai awan panas guguran sejauh 4.500 m ke arah tenggara-timur.

"Angin sedang ke arah selatan. Amplitudo 120 mm dengan lama gempa 707 detik," ujarnya.

Meskipun tidak ada korban jiwa, lanjutnya, ada ribuan penduduk yang terdampak hujan debu vulkanik. Hujan debu menyebar ke beberapa desa seperti Desa Perbaji, Sukatendel, Temburun, Perteguhen, Kuta Rakyat, Simpang Empat, Tiga Pancur, Selandi, Payung, dan Kuta Gugung.

Ia menyampaikan, masyarakat memerlukan masker dan air untuk membersihkan lingkungan. Karena itu, BPBD Tanah Karo bersama TNI, Polri, Dinas Kesehatan sudah memberikan masker kepada warga.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Karo juga masih membersihkan jalan dan lahan, pembersihan aset-aset pemerintah (pasar dan tempat umum lainnya), dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memasuki zona merah.

Adapun rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG untuk masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak.

"Dan dalam jarak tujuh kilometer untuk sektor selatan-tenggara, di dalam jarak enam kilometer untuk sektor tenggara-timur, serta di dalam jarak empat kilometer untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung," katanya.

Menurutnya, warga yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar waspada terhadap bahaya lahar. Apalagi, telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus.
"Penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran Sungai Laborus tetap menjaga kewaspadaan, karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol," ujarnya.

Ia menuturkan, BPBD Kabupaten Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar/banjir bandang ini kepada penduduk. Terkhusus yang bermukim di sepanjang aliran Sungai Laborus.
Ia mengungkapkan, hingga saat ini tercatat 7.214 jiwa atau 2.038 kepala keluarga di delapan pos pengungsian.

Namun, hanya ada 2.863 jiwa yang tinggal di pos pengungsian, atau lebih banyak yang tinggal di luar pos pengungsian.

Tidak hanya itu, parameter vulkanik dan seismisitas gunung masih tetap tinggi. Sehingga potensi letusan susulan masih ada. Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung secara umum ditandai dengan gempa low frequency mencapai 10 kejadian/hari dan pertumbuhan kubah lava yang relatif kecil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas