Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hanya 50 Orang di Bali yang Miliki Darah Rhesus Negatif

PMI provinsi Bali pada bulan Agustus ini dapat melakukan donor darah lebih dari bulan-bulan biasanya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hanya 50 Orang di Bali yang Miliki Darah Rhesus Negatif
Banga Pos/Resha Juhari
Ilustrasi donor darah. 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Palang Merah Indonesia (PMI) Denpasar Provinsi Bali pada bulan Agustus 2017 ini memiliki jadwal cukup padat dalam melakukan donor darah.

Hal tersebut disebabkan, bulan Agustus merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh para instansi perusahaan maupun lembaga-lembaga sosial dan keagamaan dalam mengadakan event donor darah.

PMI provinsi Bali pada bulan Agustus ini dapat melakukan donor darah lebih dari bulan-bulan biasanya.

Made Geria, Kepala Sub Bidang Unit Transfusi Darah PMI Provinsi Bali saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor PMI Provinsi Bali, RSUP Sanglah, Denpasar, Jumat (4/8/2017) mengatakan, mulai tanggal satu, awal bulan Agustus hingga akhir bulan Agustus nanti, PMI Provinsi Bali memiliki jadwal yang padat dalam melakukan donor darah.

Rata-rata per hari, pihaknya harus melakukan donor darah pada satu sampai tiga tempat donor darah dengan kapasitas 60 kantong darah per unit atau kelompok.

"Dari salah satu unit kalau sudah melebihi target maka sehari itu kami ambil satu unit saja. Karena kami sendiri memiliki keterbatasan tenaga. Misalnya di salah satu unit memiliki jumlah sekitar dua ratus sekian pendonor. Maka kami melayani unit itu saja dan kami tidak bisa mengambil lagi ke tempat lain. Bulan Agustus ini cukup padat," ungkapnya.

Dikatakan Geria, pihaknya harus menyiapkan minimal 120 kantong darah setiap hari.

Dari jumlah kantong darah yang disiapkan tersebut akan didrop ke rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah sesuai permintaan.

BERITA REKOMENDASI

"Sesuai permintaan dari berbagai bagian. Ada bagian bedah, penyakit dalam, penyakit anak, kebidanan dan masih banyak lagi," terangnya.

Sementara itu, terkait waktu bertahannya darah, dikatakan Geria sesuai dengan jenis darah.

Jika darah sel darah merah atau RBC maka umur bertahannya bisa sampai 14 hari.

Begitu juga darah jenis trombosit setelah diproses umur darahnya bertahan 5 hari.

Sementara darah lengkap yang ada pengawetnya dapat bertahan sampai 30 hari.


Selain itu darah plasma beku atau plasma darah itu disimpan dalam mesin pendingin.

Hal tersebut sebagai cadangan untuk pasien luka bakar.

"Khusus darah pelengkap jarang digunakan oleh pihak dokter untuk pasien yang membutuhkan. Hal tersebut disebabkan karena darah lengkap ada bahan pengawet sehingga jika digunakan dalam jumlah banyak maka kemungkinan bisa ada efek samping seperti sesak. Darah tersebut dapat digunakan jika stok darah yang lain kosong atau pasien yang emergency tapi sebelum digunakan, bahan pengawetnya pada darah tersebut dikeluarkan," terangnya.

Sejauh ini untuk stok darah golongan AB dan rhesus negatif pihaknya masih mengalami kendala.

Pasalnya, golongan darah tersebut merupakan darah langkah.

Khusus untuk darah rhesus negatif merupakan darah orang Eropa.

Namun tidak menutup kemungkinan juga ada pada kaum pribumi.

Di Bali, dikatakan Geria sekitar 50 orang yang aktif memiliki darah rhesus negatif.

"Kita memang punya pendonor untuk golongan darah langka. Tapi saat pasien memerlukan darah itu kami harus membuka list pendonor dan memanggil mereka. Kalau untuk satu dua orang sejauh ini masih bisa. Tapi kalau untuk pasien banyak lebih dari dua orang kita agak kesulitan. Kedepannya kami akan terus berupaya. Kami juga berharap agar kesadaran donor darah terus meningkat sehingga keperluan darah dapat terpenuhi," harapnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas