Begini Kronologis Pembunuhan Jefry Lumingkewas di Bitung
Korban ditemukan pada posisi mengemudi dalam mobil Nisan Grand Livina bernomor polisi DB 1169 FF yang menabrak pohon
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BITUNG - Tak sulit bagi aparat gabungan Polres Bitung dan Polsek Maesa untuk beroleh pengakuan Aman (24).
Begitu dibekuk di rumah salah satu temannya di Kompleks Parigi Tofor Kelurahan Bitung Tengah, pria kecil ini langsung mengaku sebagai pembunuh Jefry Lumingkewas (30), warga Kelurahan Bitung Timur dalam peristiwa berdarah di depan Hotel Phoenix, Sabtu (5/8) sekira pukul 04.00 Wita.
Aparat mendatangi tempat persembunyian Aman, hanya empat jam setelah kejadian.
"Dia memang saya tikam dengan badik," kata Aman.
Baca: Penjelasan Resmi Jasa Marga tentang Kasus Penikaman Ahli IT ITB Hermansyah di Ruas Tol Jagorawi
Aman mengaku punya masalah dengan korban.
Keduanya berselisih medio tahun lalu dan Aman dianiaya korban.
"Kami punya masalah dulu," ujar dia.
Entah mengapa Aman nampak terus gemetaran.
Aparat sampai menyuruh Aman membungkus tubuhnya.
Baca: Pembunuhan dan Pemerkosaan Sepasang Kekasih Terungkap Setelah Mereka Jadi Kerangka
Kejadian pembunuhan itu sempat dikira kecelakaan.
Pasalnya, korban ditemukan pada posisi mengemudi dalam mobil Nisan Grand Livina bernomor polisi DB 1169 FF yang menabrak pohon di depan kantor pos Bitung.
Aparat lalu melakukan olah TKP lantas menemukan tiga luka tikaman di tubuh korban.
Kejadian itu lantas dihubungkan dengan laporan AE dan GL pada Sabtu sekira pukul 4.30 wita.
Keduanya melapor Jefri ditikam seorang pemuda di depan Hotel Phoenix.
Kesaksian AE, ia, GL bersama korban awalnya menegak miras di salah satu taman di Aertembaga.
Dari sana, mereka menuju ke pusat kota menggunakan mobil grand livina dengan maksud mencari makan.
Lewat di depan Hotel Phoenix, nama korban dipanggil seseorang namun kendaraan melaju terus.
Tiba di pasar cita, korban memutuskan kembali ke tempat itu.
Ia hendak mencari pemilik suara yang memanggilnya.
Balik ke lokasi, kepada sejumlah anak muda, korban meminta jangan isap ehabon.
Tiba tiba datang pelaku dan langsung menghujani korban dengan badik.
Kedua saksi ketakutan dan lari menuju arah pertamina.
Kapolsek Maesa AKP Moh Kamidin mengatakan, pelaku berhasil ditangkap setelah jejaknya terlacak aparat.
"Kita sudah tahan dia," kata dia. (art): Arthur_Rompis