Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usia 70 Tahun, Mbah Karno masih Cekatan Menambal Panci dan Bikin Dandang

Mbah Sukar masih tampak sehat, bersemangat membuat dan permak panci, meskipun sudah berusia 70 tahun.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Usia 70 Tahun, Mbah Karno masih Cekatan Menambal Panci dan Bikin Dandang
tribunjateng/mahasiswa UIN magang
Mbah Sukar masih tampak sehat, bersemangat membuat dan permak panci, meskipun sudah berusia 70 tahun di jalan raya Sawah Besar, Kaligawe. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Mbah Sukar masih tampak sehat, bersemangat membuat dan permak panci, meskipun sudah berusia 70 tahun.

Mbah Sukar atau Sukarno tinggal di Sembungharjo RT 3 RW 7 Sembungharjo kecamatan Genuk Semarang.

Dia tinggal hanya dengan sang istri karena empat anaknya sudah berkeluarga.

Setiap hari bekerja membuat dan permak panci, mulai pukul 10.00 hingga sore hari.

Tokonya berada di jalan raya Sawah Besar, dari gapura Kelurahan Kaligawe menuju ke arah selatan kurang lebih 100 meter, menghadap ke timur, sebelah warung bakso Kusuma.

Ia berangkat dari rumah bersepeda menuju toko kurang lebih 30 menit. Mbah Sukar hanya lulusan SD. Bekerja sejak tahun 1991 hingga sekarang.

Mbah Sukar masih tampak sehat, bersemangat membuat dan permak panci, meskipun sudah berusia 70 tahun di jalan raya Sawah Besar, Kaligawe. (tribunjateng/mahasiswa UIN magang)
Mbah Sukar masih tampak sehat, bersemangat membuat dan permak panci, meskipun sudah berusia 70 tahun di jalan raya Sawah Besar, Kaligawe. (tribunjateng/mahasiswa UIN magang) (

Keahlilan menambal panci dan membuat perabot rumah tanggal berbahan aluminium itu dia peroleh saat ikut menjadi perajin peralatan dapur di Ceper Kabupaten Klaten.

Berita Rekomendasi

"Pertama kali kulo sinau ndamel ember dinggo nimbo banyu neng sumur” (pertama kali saya belajar membuat ember untuk menimba air di sumur)," katanya.

Alat yang digunakan dalam bekerja antara lain gunting, palu, besi, tang, penggaris dan kayu.

Sedangkan bahan yang digunakan untuk membuat dan permak adalah seng, alumunium, dan stainless. Ia beli bahan di toko dan di tukang rosok keliling.

Harga yang dipatok untuk membuat panci atau dandang Rp 50 ribu hingga Rp 400 ribu tergantung bahan dan ukurannya.

Sedangkan untuk permak atau tambal panci hanya Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu.

Untuk pembuatan satu panci atau dandang yang berukuran besar membutuhkan waktu sehari.

"Dalam sehari kadang ada yang pesan satu atau dua orang. Kadang juga sepi," ujar dia.

Dia jelaskan kepada tribunjateng.com cara nambal panci.

Mbah Sukar masih tampak sehat, bersemangat membuat dan permak panci, meskipun sudah berusia 70 tahun di jalan raya Sawah Besar, Kaligawe. (tribunjateng/mahasiswa UIN magang)
Mbah Sukar masih tampak sehat, bersemangat membuat dan permak panci, meskipun sudah berusia 70 tahun di jalan raya Sawah Besar, Kaligawe. (tribunjateng/mahasiswa UIN magang) 

Mbah Sukar semula memotong bawah panci secara melingkar agar berlubang kemudian merapikan panci bekas potongan dengan palu, selanjutnya memotong lembaran alumunium menjadi lingkaran disesuaikan diameter panci.

Lembaran aluminium ditempel ke panci dan dipress atau ditekan menggunakan tang agar merekat.

"Cucuku sudah tujuh. Selagi badan sehat yang saya tetap kerja. Ini toko sendiri jadi nggak mikir uang sewa. Kerja nggak ngoyo.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas