Mahasiswa Demo Kadis Perdagangan yang Disebut 'Acak-acak' Lapak Pedagang
Pengunjuk rasa mendesak wali kota Padang untuk memberhentikan Endrizal sebagai Kadis Perdagangan Kota Padang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) Sumatera Barat berunjuk rasa di depan rumah dinas walikota Padang, Selasa (08/08/2017) siang.
Pengunjuk rasa mendesak wali kota Padang untuk memberhentikan Endrizal sebagai Kadis Perdagangan Kota Padang.
“Walaupun sudah ada permintaan maaf kepada pedagang namun sebagai pejabat publik tindakan arogan kadis tidak pantas dilakukan sebagai pejabat publik,” ujar koordinator aksi, Akmal Usman, dalam keterangannya.
Pihaknya memprotes langkah kepala dinas yang mengacak-acak lapak pedagang beberapa waktu lalu karena tuduhan berjualan di pinggir jalan.
Akmal menyesalkan walikota Padang yang hingga hari ini belum bersikap terhadap kejadian yang sempat membuat publik heboh itu.
Ketua Presidium Kamerad Haris Pertama menambahkan, pengerusakan dagangan pedagang kaki lima (PKL) tidak dapat dibenarkan. Ia meminta Kadis Perdagangan untuk meminta maaf kepada pedagang pasar.
Dia menambahkan, perilaku tersebut tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik yang merupakan pelayan publik sebagaimana diatur dalam kode etik dan pada Peraturan Wali Kota Padang Nomor 10 tahun 2016 tentang kode etik pegawai Aparatur Sipil Negara.
"Tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun, sebab bukanlah perilaku yang mencerminkan etika seorang pejabat publik,"tegasnya.
Ketua Kamerad Sumbar, Geri Fernando mengatakan pihaknya tidak akan diam saja jika ada tindakan-tindakan kekerasan yang tidak menjunjung nilai-nilai kemanusiaan di Sumatera Barat.
“Kami akan pertaruhkan jiwa dan raga untuk membela rakyat. Karena indonesia ada karena rakyat ada,” ujarnya.