Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, mengunjungi museum Keris Solo, Rabu (9/8/2017).

Kedatangan Mendikbud tersebut tak bareng Presiden Joko Widodo saat acara peresmian. Bahkan, Muhadjir datang setelah rombongan Jokowi meninggalkan lokasi.

Masuk ke museum Keris, Muhadjir bersama Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, langsung berkeliling, melihat koleksi keris di museum tersebut, hingga ke lantai lima gedung.

Setelah berkeliling museum, Muhadjir mengkau puas melihat koleksi keris yang ada di museum tersebut.

"Tadi sudah melihat, baik sekali. Jadi menegaskan bahwa Solo termasuk pusat peradaban Indonesia, lewat adanya museum seperti ini," jelasnya.

Baca: Bayi Hidup-hidup Dibuang ke Septic Tank, Warga Menemukannya setelah Dengar Tangisan

Ia mengatakan, lewat koleksi 409 keris, museum tersebut sangat layak menjadi tempat edukasi bagi para pelajar Indonesia, khususnya mengenai sejarah dan budaya.

"Saya kira, museum ini bisa menambah khazanah budaya Jawa bahkan budaya seluruh Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, segala bentuk pelestarian budaya dan sejarah di Indonesia mutlak diperlukan.

Terlebih, Muhadjir mengatakan, semakin sedikit masyarakat Indonesia yang mau mempelajari budaya bangsa.

"Lewat ini, penularan sejarah kepada generasi penerus bisa dilakukan secara lebih optimal. "

"Di sini ada ruang diorama, ruang diskusi juga ada, jadi ini baik sekali untuk pembelajaran kepada masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak usia sekolah," katanya.

Baca: Wow, Orang Ini Dituduh Perkosa Gadis Desa, Tapi Ia Bebas setelah Buka Pakaian di Kantor Polisi

Ia berharap, keberadaan Museum Keris ini bisa menambah rasa kebanggaan masyarakat Indonesia akan benda pusaka tersebut.

"Ternyata, leluhur kita jaman dulu telah memiliki kemampuan membuat keris dengan teknik tinggi."

"Hal itu dibuktikan dengan cara pembuatan keris. Para pembuat keris jaman dulu bisa membuat adonan logam yang tak bisa ditiru pembuat keris sekarang."

"Kualitasnya, beda jauh. Kemampuan seperti itu harus digali lagi oleh masyarakat sekarang," jelasnya. (*)