Serda WS Ternyata Depresi, Tangannya Diborgol Kaki Dirantai
Serda WS yang melakukan pemukulan terhadap polantas di Pekanbaru ternyata juga pernah bermasalah dengan Polantas di Padang.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Serda WS yang melakukan pemukulan terhadap polantas di Pekanbaru ternyata juga pernah bermasalah dengan Polantas di Padang. Insiden tersebut terjadi pada tahun 2015 silam.
Dari insiden tersebut WS juga diproses dan kemudian dipindahkan ke Makorem 031/wirabima setahun kemudian.
"Jadi sampai sekarang memang dalam pengawasan di Makorem. Yang bersangkutan (Ws) tidak memiliki jabatan atau di luar formasi," kata Komandan Korem 031/Wirabima, Brigjen TNI Abdul Karim, Jumat (11/8/2017).
Abdul Karim mengatakan, WS masih dalam rawat jalan dan sekali sebulan harus konsultasi ke Rumah Sakit Putri Hijau, Medan.
Dicaritakan Abdul Karim, WS mendaftar masuk TNI tahun 2011 lalu. Kemudian menjalani pendidikan di Aceh.
Baca: Video Pemukulan Polantas Viral di Media Sosial
Pada tahun 2012/2013 WS ditugaskan ke Papua.
Balik dari papua tahun 2014, WS sudah menunjukkan gejala sakit.
Tahun 2015 WS sudah mulai bermasalah dengan tidak hadir tanpa izin (THTI).
Kemudian April 2015 WS kembali masuk dan setelah itu mulai dilakukan pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Putri Hijau, Medan.
Hasil pemeriksaan WS dinyatakan depresi.
WS juga dilakukan pemeriksaan atas bolosnya dan dalam sidang Mahkamah Militer, WS menjalani hukuman 1 bulan 20 hari.
Pada Desember 2015 ia kemudian dipindahkan ke Padang.