Sumbatan Saluran Kencing Diduga Jadi Penyebab Tewasnya Pria Ini di Lokalisasi
Hasil identifikasi Tim Inafis Polres Blora, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban yang diketahui sebagai pekerja swasta tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BLORA - Seorang pria setengah baya ditemukan tak bernyawa di salah satu wisma yang berada di kawasan lokalisasi Yang Jrong, Kecamatan Kunduran, Blora hari Rabu (9/8) malam. Dia ditemukan tergeletak di salah satu kamar wisma tersebut.
Korban diketahui bernama Sutiyono (56) warga Berbak Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.
Diduga Sutiyono meregang nyawa akibat tersumbatnya saluran kencing.
Hasil identifikasi Tim Inafis Polres Blora, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban yang diketahui sebagai pekerja swasta tersebut.
Baca: Kelelahan Usai Bercinta dengan PSK di Blora, Pria Tua Ini Tewas Mendadak
Siti (43), seorang saksi yang juga PSK di lokalisasi tersebut, mengatakan sekitar pukul 21.30 WIB, korban seorang diri datang ke lokalisasi menggunakan sepeda motor Honda Revo warna hitam seorang diri.
Pada saat itu, Korban sempat ngobrol sebentar dengan SItI di teras depan rumah.
Kemudian korban (Sutiyono) bilang pinjam kamar buat istirahat sebentar.
Waktu itu Sutiyono "sambat" nggak enak badan. Setelah itu korban masuk kamar.
Baca: Empat Preman di Wilayah Lokalisasi Danau Tempe Dibawa ke Mapolres Denpasar
Sekira pukul 00.15 WIB Siti mengantuk lalu masuk kamar ingin membangunkan Sutiyono agar keluar dari kamarnya.
Saat dibangunkan, korban sudah dalam meninggal dunia.
“Melihat hal tersebut Siti berteriak minta tolong memberitahu warga sekitar. Setelah mengecek keadaan korban ternyata sudah meninggal dunia. Selanjutnya langsung melaporkan kejadian ke Polsek Kunduran,” ujar AKP Agus Budiyana Kapolsek Kunduran Polres Blora, Kamis (10/8/17).
Petugas Polsek Kunduran bersama tim medis dari Puskesmas melakukan pemeriksaan namun tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
Dan disimpulkan bahwa keterangan dari pihak keluarga, yang bersangkutan sudah lama mempunyai penyakit penyempitan saluran kencing, dan sudah tiga kali menjalani operasi.
Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan disaksikan kepala desa setempat. (tribunjateng/humas polres blora)