Sang Marinir Tembak Istri Kades dari Jarak 2 Meter Usai Pipis di Hutan
Detik-detik penembakan atas Luluk itu terjadi saat mereka melintas di jalur hutan Watu Blorok, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pomal Lantamal V Surabaya terus memeriksa intensif Koptu TS, angggota Marinir Yon Zeni TNI AL yang diduga pelaku tunggal atas tewasnya Luluk Diana (38), istri Kades Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kabupetan Gresik, Selasa (8/8/2017).
Dalam pemeriksaan itu terungkap, anggota Marinir tersebut nekat menembus temannya dengan peluru itu karena tergoda uang tunai Rp 150 juta.
Uang ini baru saja diambil Luluk Diana dari Bank BCA Mojokerto.
Menurut pengakuan TS, detik-detik penembakan atas Luluk itu terjadi saat mereka melintas di jalur hutan Watu Blorok, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Tepatnya usai TS buang air kecil di hutan itu.
"Kami masih memdalami apakah buang air kecil ini direncanakan atau spontan. Sebab, penembakan itu dilakukan setelah TS kencing di hutan," kata Komandan Pomal, Letkol Khoirul Fuad, Sabtu (12/8/2017).
Baca: Warga tak Menyangka Tetangganya Penyumbang Dana Bagi Teroris yang Hendak ke Suriah
Selama perjalanan Surabaya, Mojokerto, hingga Hutan Watu Blorok, tidak diketahui persis yang ada di benak TS.
Begitu juga saat mengetahui teman semasa SMA-nya itu menggembol uang tunai Rp 150 juta.
Usai ambil uang di BCA Mojokerto itu, perjalanan dilanjutkan ke Gresik.
Dia akan melintasi hutan Watu Blorok. Jarak tempuh bank dengan hutan ini sekitar 30 menit.
"Karena teman, dia mau mengawal dan mengantar. Tidak ada kesepakatan TS akan mendapat fee berapa setelah mengantar ambil uang," kata Fuad yang begadang memeriksa anggota Marinir itu.
Menurut penuturan TS, niat untuk menguasai uang tunai itu muncul saat melihat uang tunai digeletakkan di mobil.
Anggota Marinir ini telah dipercaya menyetiri dan mengawal Luluk.