Sindikat Pemalsuan Suku Cadang Motor Dibongkar Polresta Palembang
Suku cadang palsu itu dijual jauh lebih murah dari aslinya. Misalnya kanvas rem dan kanvas kopling dijual Rp 18 ribu. Adapun busi dijual Rp 4 ribu.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Rumah mewah di Jalan Letjen Harun Sohar, Perumahan The Green Permata, Kelurahan Kebun Bunga, Sukarami, Palembang, digerebek jajaran Polresta Palembang, Senin (14/8/2017).
Polisi menggerebek rumah berlantai dua itu karena disinyalir sebagai gudang suku cadang sepeda motor berbagai merek yang dipalsukan.
Ternyata dugaan petugas benar. Seiisi rumah dipenuhi ribuan suku cadang yang sudah dikemas maupun yang belum dikemas merek Honda, Yamaha, Suzuki, dan merek lainnya.
Suku cadang palsu itu di antaranya rantai, lampu, kanvas rem, kanvas kopling, dan masih banyak lagi.
Suku cadang palsu itu dijual jauh lebih murah dari aslinya. Misalnya kanvas rem dan kanvas kopling dijual Rp 18 ribu. Adapun busi dijual Rp 4 ribu.
Kemasan suku cadang yang dibuat sindikat pemalsuan ini sama dengan kemasan suku cadang asli. Nyaris tak kelihatan bedanya.
Ditaksir omzet penjualan sindikat pemalsuan merek onderdil ini ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Selain menyita suku cadang palsu, polisi mengamankan mesin pengemas onderdil palsu: mesin pres, mesin cetak kemasan, dan berbagai jenis plastik serta kertas merek khusus untuk bahan kemasan suku cadang.
Polisi juga menangkap lima orang di rumah tersebut. Mereka antara lain Franki (54), warga Polygon, Gandus. Ia diketahui sebagai pemilik gudang tersebut.
Selanjutnya Yulianto (52), Amin (33), Eman (35), dan Baidi (30). Mereka adalah karyawan.
"Omset sekitar Rp 30 juta perbulan," ujar Franki.(*)