Narkoba Jenis Flakka Belum Terdeteksi di Jawa Timur
Sampai kini narkoba jenis flakka memang belum terdeteksi masuk namun tidak ada jaminan Jatim bisa bebas dari narkoba ini
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Narkoba jenis flakka yang efeknya cukup membahayakan dan mengerikan membuat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dan Polda Jatim waspada.
Jatim tidak ingin flakka masuk ke provinsi paling timur Pulau Jawa ini.
Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Fatkhur Rahman menuturkan, sampai kini narkoba jenis flakka memang belum terdeteksi masuk Jatim.
Tapi tidak ada jaminan Jatim terus terbebas dari penyelundupan flakka.
"Sampai sekarang memang belum ada flakka masuk Jatim, dan mudah-mudahan tidak sampai. Kami berusaha awasi dan pencegahan," sebut Fatkhur Rahman, Rabu (16/8/2017).
Baca: Kepolisian Filipina Bunuh 21 Orang Terkait Kasus Narkoba Dalam Satu Malam
Fatkhur menuturkan, informasi soal bahaya flakka yang dirinya peroleh cukup berbahaya.
Seorang penggunanya merasa seperti mayat hidup atau zombie.
"Pokoknya jangan sampai flakka masuk Jatim," harap Fatkhur.
Supaya flakka dan narkoba lainnya tidak terus masuk di Jatim, BNNP meminta masyarakat ikut berperan aktif.
Keluarga dan lingkungan tempat tinggal diharapkan ikut melakukan pengawasan.
"Semua harus ikut mengawasi, jika ada informasi peredaran narkoba segera laporkan ke kami," imbau Fatkhur.
Baca: Andi Narogong Didakwa Bersama Setya Merugikan Keuangan Negera Rp 2,3 Triliun
Direktur Reserse Narkoba Polda Jatim, Kombes Pol Gagas Nugraha menambahkan, perang terhadap narkoba harus dilakukan semua elemen, baik pemerintah dan masyarakat.
Terkait flakka, Gagas mengaku belum terpantau masuk di Jatim tapi tetap harus diwaspadai dan jangan sampai Jatim menjadi ladang peredaran flakka.
"Narkoba ini (flakka) sangat berbahaya dampaknya bagi pemakai dan masyarakat. Memang belum ada di Jatim dan jangan sampai lah," harap Gagas.
Dia meminta, masyarakat terutama keluarga menjadi benteng terdepan melindungi anak-anaknya dari bahaya narkoba.
"Pengawasan keluarga harus menjdi nomor satu. Keluarga harus menanamkan pendidikan dasar dan religi, sehingga anak-anaknya bisa menjauhi narkoba," kata Gagas.